Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ibu Bacok Anak karena Dilarang Mudik | Pasien Positif Corona Berobat ke Dukun

Kompas.com - 14/05/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Toni (60) tega mmebacok anaknya Sugiono pada Minggu (10/5/2020) dini hari karena dilarang mudik.

Kejadian tersebut berawal saat Toni ingin pulang ke Jember, Jawa Timur. Namun sang anak menolak permintaan ibundanya karena pemerintah masih melarang mudik.

Sementara itu di Kabupaten Bogor, seorang ibu berinisial E dinyatakan positif Covid-19.

Saat akan dikarantina setelah hasil swabnya keluar, E dan keluarganya tidak ada di rumah. Petugas menemukan E di rumah dukun di Kecamatan Sukamakmur untuk berobat.

Dua berita tersebut menjadi perhatian para pembaca Kompas.com. Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Nenek, anak, dan cucu jadi korban tabrak lari

Petugas bersama warga melakukan evakuasi terhadap ketiga korban tewas, Selasa (12/5/2020). surya.co.id/imam taufiq Petugas bersama warga melakukan evakuasi terhadap ketiga korban tewas, Selasa (12/5/2020).
Satu keluarga yang terdiri dari nenek, anak, dan cucu ditemukan tewas di jalan di Kelurahan Kedungbunder, Blitar, Selasa (12/5/2020).

Ketiganya menjadi korban tabrak lari. Korban tewas bernama Kutiasih (58); anaknya, Erlina (28); dan cucunya, A (3).

Ketiganya tinggal serumah di Dusun Sumberglagah, Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar.

Lokasi penemuan ketiga jenazah merupakan jalan raya yang ramai kendaraan melintas.

"Korban mengalami luka parah di kepalanya, sepertinya karena terbentur aspal. Akibatnya, nyawa ketiganya tak tertolong dan tewas di TKP," ujar Kasat Lantas Polres Blitar AKP Yopy Anggi Kresna.

Dari keterangan sejumlah saksi, tabrak lari terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Ada yang mengatakan motor korban tersenggol truk.

Namun, ada juga yang menyebut kecelakaan terjadi karena motor korban terperosok ke jalan berlubang karena di TKP jalannya rusak.

Pada saat korban terjatuh, dari arah berlawanan muncul truk dan menabrak korban.

Baca juga: Nenek, Anak, dan Cucu Ditemukan Tewas di Jalan, Ternyata Korban Tabrak Lari

2. Ibu bacok anak karena dilarang mudik

Ilustrasi mudik gratisGALIH PRADIPTA Ilustrasi mudik gratis
Toni (60) seorang ibu di Desa Cikumpay, Kecamatan cempaka, Purwakarta tega membacok anaknya Sugiono (48), Minggu (10/5/2020) dini hari.

Sugiono dibacok lantaran memperingatkan ibunya supaya tak mudik karena merebaknya wabah virus corona.

Akibat pembacokan tersebut Sugiono mengalami luka di kepala.

Kanit Reskrim Polsek Cempaka Ipda Jamhur menjelaskan, peristiwa itu bermula dari permintaan mudik Toni pada anaknya, Sugiono.

Toni ingin pulang ke Jember, Jawa Timur.

Namun lantaran pemerintah masih melarang mudik untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona, Sugiono pun menolak permintaan ibundanya.

Sugiono mengatakan pada ibunya, akan mengantar pulang jika pemerintah telah mencabut larangan mudik.

Sugiono dibacok dengam golok oleh sang ibu saat ia sedang tidur.

Baca juga: Kronologi Ibu Bacok Anak karena Dilarang Mudik, Dilakukan Saat Korban Tidur

3. Pasien corona berobat ke dukun

Seorang ibu berinisial E (42) yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 dijemput tim gugus tugas di rumah dukun, Kampung Legok Minang, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5/2020).Dok Puskesmas Sukamakmur Seorang ibu berinisial E (42) yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 dijemput tim gugus tugas di rumah dukun, Kampung Legok Minang, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5/2020).
E seorang ibu rumah tangga asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor dinyatakan positif corona.

Namun saat akan diisolasi, E dan keluarganya tidak ada di rumah. Setelah tiga hari dicari oleh petugas kesehatan, E ditemukan di rumah seorang dukun di Kecamatan Sukamakmur.

Ia sudah dua hari tinggal di rumah sang dukun untuk berobat.

E sempat menjalani perawatan di rumah sakit. E memiliki riwayat penyakit TBC dan menjalani perawatan di RS swasta.

Setelah tes swab, ia memaksa untuk pulang sambil menunggu hasil tes.

E mengalami gejala virus corona seperti sesak napas dan demam.

Baca juga: Pasien Corona Ini Menghilang 3 Hari, Ternyata Berobat di Rumah Dukun

4. Gadis di Bantaeng dibunuh keluarga

Proses evakuasi kerasukan massal berujung maut di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Sabtu, (9/5/2020).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Proses evakuasi kerasukan massal berujung maut di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Sabtu, (9/5/2020).
RO gadis berusia 16 tahun asal Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan tewas dibantai oleh keluarga kandungnya sendiri.

Pembunuhan dilakukan oleh DA (50) sang kepala keluarga bersama 11 orang anggota keluarganya.

Mereka adalah A istri DA dan enam anak kandungnya serta dua menantunya.

Peristiwa tersebut terungkap saat polisi mengamankan satu keluarga di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Sabtu (9/5/2020) malam.

Keluarga tersebut menahan tiga warga kampung yang melintas di depan rumahnya.

Dari hasil pemeriksaan polisi, RO dibunuh karena siri’.

Siri' adalah istilah bahasa Bugis-Makassar yang menggambarkan keadaan tertimpa malu atau terhina dalam masyarakat.

Keluarga merasa malu saat mengetahui RO berhubungan badan dengan Usman alias Sumang (45), yang tak lain merupakan sepupu korban sendiri.

Baca juga: Kisah Tragis Gadis Bantaeng, Dibunuh Keluarga karena Ketahuan Berhubungan Intim dengan Sepupu

5. Pedagang daging sapi meninggal karena corona

Ilustrasi Covid-19DOK. PIXABAY Ilustrasi Covid-19
Seorang pasien positif Covid-19 di Kota Kupang, NTT meninggal dunia pada Selasa (12/5/2020 malam.

Pasien itu dirawat di RSUD WZ Johannes Kupang, sejak Selasa (5/5/2020) lalu dengan keluhan sesak napas.

Pada Senin (11/5/2020) kemarin, hasil tes swab pasien itu dinyatakan positif Covid-19.

Pasien bukan klster dari luar NTT tapi transmisi lokal di Kota Kupang. Pasien adalah pria asal Kelurahan Nunleu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.

Ia adalah pedagang daging sapi di Pasar Naikoten Kupang.

Baca juga: Pedagang Daging Sapi Meninggal Corona, yang Pernah Kontak Dilacak

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Afdhalul Ikhsan, Sigiranus Marutho Bere | Editor: David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin, Rachmawati, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com