Akibat pembacokan tersebut Sugiono mengalami luka di kepala.
Kanit Reskrim Polsek Cempaka Ipda Jamhur menjelaskan, peristiwa itu bermula dari permintaan mudik Toni pada anaknya, Sugiono.
Toni ingin pulang ke Jember, Jawa Timur.
Namun lantaran pemerintah masih melarang mudik untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona, Sugiono pun menolak permintaan ibundanya.
Sugiono mengatakan pada ibunya, akan mengantar pulang jika pemerintah telah mencabut larangan mudik.
Sugiono dibacok dengam golok oleh sang ibu saat ia sedang tidur.
Baca juga: Kronologi Ibu Bacok Anak karena Dilarang Mudik, Dilakukan Saat Korban Tidur
E seorang ibu rumah tangga asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor dinyatakan positif corona.
Namun saat akan diisolasi, E dan keluarganya tidak ada di rumah. Setelah tiga hari dicari oleh petugas kesehatan, E ditemukan di rumah seorang dukun di Kecamatan Sukamakmur.
Ia sudah dua hari tinggal di rumah sang dukun untuk berobat.
E sempat menjalani perawatan di rumah sakit. E memiliki riwayat penyakit TBC dan menjalani perawatan di RS swasta.
Setelah tes swab, ia memaksa untuk pulang sambil menunggu hasil tes.
E mengalami gejala virus corona seperti sesak napas dan demam.
Baca juga: Pasien Corona Ini Menghilang 3 Hari, Ternyata Berobat di Rumah Dukun
Pembunuhan dilakukan oleh DA (50) sang kepala keluarga bersama 11 orang anggota keluarganya.
Mereka adalah A istri DA dan enam anak kandungnya serta dua menantunya.