Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coba Tipu Petugas, Pemudik Sembunyi di Dalam Bagasi Mobil di Atas Truk

Kompas.com - 14/05/2020, 04:17 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Sebuah truk bermuatan kendaraan Agya diamankan aparat gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Gorontalo karena hendak menyelundupkan orang, Rabu malam (13/5/2020).

Mobil Agya yang berada di atas bak truk ternyata berisi orang yang berasal dari Sulawesi Utara yang akan masuk ke Provinsi Gorontalo.

Mereka terpaksa diamankan petugas di perbatasan Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara karena melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Baca juga: Nekat Antar Pemudik Masuk Jateng, Travel Gelap Bisa Didenda dan Izin Dicabut

Warga berinisial RM (31) dan RM (24) mencoba menipu petugas dengan menaikkan mobil Toyota Agya ke dalam bak truk dan dibungkus dengan terpal.

Mereka memasukkan mobil ke atas truk dilakukan di Kecamatan Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara.

Perjalanan keduanya ke Gorontalo dibantu oleh sopir truk berinisial SP (53).

“Tadi malam kami mengamankan 2 orang dan satu supir yang memaksa masuk ke Gorontalo. Modusnya seolah-olah truk bermuatan logistik. Setelah kami cek ternyata ada 2 orang yang bersembunyi di bagasi mobil di dalam truk,” kata Kepala Seksi Angkutan Dalam Trayek, Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Jantje Ering.

Baca juga: 3.675 Kendaraan Pemudik Nekat Terobos Masuk Perbatasan Jateng, Diminta Putar Balik

Kepada petugas, 2 warga Yosonegoro Kabupaten Gorontalo yang sembunyi di bagasi Agya ini berdalih ingin menjenguk orang tua yang sakit. Mereka menggunakan cara ini untuk mengelabui petugas di perbatasan.

Menurut Jantje Ering, aksi nekat keduanya ternyata bukan kali ini saja, sehari sebelumnya mereka sudah ditolak oleh aparat untuk masuk Gorontalo.

“Semua orang bisa memberi alasan. Apapun itu tidak kami izinkan. Kita harus laksanakan PSBB ini dengan baik dan tegas untuk mencegah penularan virus corona,” kata Jantje Ering.

Atas aksi nekatnya kedua orang bersama sopir truk ini, mereka terpaksa berurusan dengan petugas. Mereka diambil data dan identitas diri.

Mereka masih beruntung karena petugas gabungan ini belum menindak langsung. Untuk tidak mengulangi aksi serupa mereka diminta untuk kembali ke daerah asal. Jika melakukan aksi nekat lagi mereka akan langsung diberi tindakan tegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com