Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Gunungkidul Positif Corona dari Klaster Pusat Grosir Sleman

Kompas.com - 13/05/2020, 23:04 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Satu keluarga warga Gunungkidul Yogyakarta terjangkit Covid-19 dari klaster pusat grosir Sleman.

Total sudah ada empat orang yang positif corona dari klaster grosir Slemn.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, Rabu (13/5/2020) ada penambahan 3 orang pasien positif dari Kecamatan Semanu. Adapun pasien terdiri dari laki-laki berusia 7 dan 56 tahun serta perempuan berusia 29 tahun.

"Betul mereka satu keluarga, hari ini kita mendapat 3 baru dari Indogrosir (grosir Sleman) kemarin 1 orang dari kecamatan Panggang," kata Dewi di Wonosari Rabu (13/5/2020).

Baca juga: Kontak dengan Pasien Positif Corona saat Tarawih, 1 Keluarga di Solo Rapid Test Reaktif

Total pasien positif sebanyak 28 orang, pasien sembuh 12 orang, dan kasus positif dalam perawatan 16 orang.

Jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang masih dirawat karena rapid test reaktif sebanyak 88 orang.

PDP masih dalam perawatan sebanyak 6 orang, dan meninggal dunia 20 orang.

"Empat ini menambah jalan panjang untuk tracing," kata Dewi.

Dewi menambahkan, Pemkab Gunungkidul sedang melakukan pemeriksaan massal dengan metode rapid test  yang berlangsung mulai Selasa (12/5/2020) hingga Sabtu (16/5/2020) mendatang.

Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Irwan Tri Wibowo mengatakan, satu orang warganya positif Covid-19 dari klaster  pusat grosir Sleman.

Pasien tersebut merupakan istri dari salah seorang pegawai. Suaminya memiliki hasil reaktif saat rapid test namun negatif swab. 

Dijelaskan, pasien positif tersebut sebelumnya menjalani rapid test dan hasilnya reaktif.

Pasien positif itu sempat berjualan makanan kecil. Puluhan anak-anak pun menjalani rapid test karena memang ketika ia membuka warung, banyak anak yang membeli di tempatnya.

Untuk itu, Irwan menyarakan warga yang melakukan rapid test juga diwajibkan untuk isolasi mandiri.

Baca juga: Seorang Pengepul Sayur Positif Corona, Memiliki Riwayat Perjalanan ke Pasar

Untuk makanan, saat ini  warga yang isolasi diri dibantu dari pemerintah desa. Tak sedikit pula warga maupun yang memberikan sumbangan.

"Total ada 37 orang yang dilakukan rapid test. Satu reaktif. Yang lainnya masih menunggu hasil rapid test," kata Irwan saat dihubungi melalui telepon Rabu (13/5/2020).

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan pihaknya saat ini sedang membahas masalah tempat untuk para warga yang reaktif dari pemeriksaan rapid test tersebut.

"Saat ini sedang diupayakan solusinya, mudah-mudahan ada tempat yang bisa,"kata Badingah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com