Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Ditempeli Stiker "Demi Allah Kami Warga Miskin", Penerima PKH Mundur

Kompas.com - 13/05/2020, 20:45 WIB
Ari Himawan Sarono,
Khairina

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 74 rumah penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diberi stiker bertuliskan "Demi Allah, Kami Warga Miskin Penerima PKH–BPNT".

Pemberian stiker ini diinisiasi oleh Pemerintah Desa Ketitang Lor, Bojong, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah.

Kepala Desa Ketitang Lor Sarwono mengatakan penempelan stiker ini sudah menjadi kesepakatan warga agar transparan dan diketahui siapa saja penerimanya.

Baca juga: Baznas Serukan Keluarga Mampu Bantu Keluarga Miskin Terdampak Pandemi

Meski baru di tahun 2020 terealisasi dipasang, namun usulan penempelan stiker tersebut sudah ada sejak tahun 2018.

"Kita baru pasang ada sekitar satu minggu agar masyarakat tahu penerimanya. Sementara mereka yang ekonominya sudah membaik, rumah sudah bagus bisa sedikit malu dengan pemasangan stiker," kata Sarwono, Rabu (13/5/2020).

Sarwono menambahkan, masyarakat yang mencopot tulisan tersebut berarti secara tidak langsung mengundurkan diri sebagai penerima bantuan PKH maupun BPNT.

Pihaknya juga menuturkan, pemberian tanda kepada penerima PKH atau BPNT dilakukan untuk mengedukasi warga desa agar mengalihkan bantuannya itu kepada yang lebih berhak dengan mengajukan pengunduran diri melalui petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

"Saat pemasangan, alhamdulillah tidak ada gejolak semua baik-baik saja," tambah dia.

Baca juga: Sejumlah Rumah Mewah di Brebes Dilabeli Keluarga Miskin Penerima PKH

Petugas TKSK Bojong Purwo Aji mengungkapkan baru sepekan adanya pemasangan stiker, warga miskin penerima bantuan PKH dan BPNT sudah ada yang mengundurkan diri.

Total ada 3 warga yang mengundurkan diri karena menganggap ekonominya sudah mapan dan malu mendapat bantuan dari pemerintah.

"Kalau mengundurkan diri mekanismenya akan dimusyawarahkan di tingkat desa lalu kami laporkan ke Dinas Sosial. Setiap 6 bulan sekali juga kami melakukan verifikasi penerima bantuan," ujar Purwo Aji.

Purwo melanjutkan, apabila ada warga yang mengundurkan diri yang bersangkutan dikeluarkan dari basis data terpadu kemiskinan

"Dari hasil verifikasi dan validasi data tersebut diinput dan datanya dikirim ke Kementerian Sosial," tambah dia.

Salah seorang warga yang mengundurkan diri, Murdiyati (54) mengungkapkan, ekonomi keluarganya dalam beberapa tahun terakhir sudah membaik.

Anaknya sudah bekerja dan sekarang bisa memperbaiki rumahnya yang dulu tidak layak.

"Saya sudah ngomong kalau mundur mendapat bantuan BPNT dan bisa dialihkan ke warga yang lebih membutuhkan, stiker juga akan saya copot," ungkap Murdiyati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com