Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di NTT: Tambah 12 Kasus Positif, Mayoritas Klaster Ijtima Ulama Gowa

Kompas.com - 13/05/2020, 16:27 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengumumkan tambahan 12 kasus positif virus corona baru atau Covid-19 pada Rabu (13/5/2020).

"Tambahan 12 kasus itu dari tiga klaster berbeda," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dominikus Minggu Mere di Kantor Gubernur NTT, Rabu siang.

Dominikus mengatakan, 12 kasus itu tersebar di empat kabupaten di NTT. Di antaranya, sembilan kasus di Kabupaten Manggarai Barat, dan masing-masing satu kasus dari Kabupaten Ende, Timor Tengah Selatan, dan Sumba Timur.

Baca juga: Kalau Andalkan Belajar Online Seperti di Kota, Kami di Pedalaman Tidak Bisa

Sebanyak sembilan pasien dari Kabupaten Manggarai Barat terpapar klaster Ijtima Ulama, Gowa, Sulawesi Selatan. Mereka dirawat di RSUD Komodo, Labuan Bajo.

Pasien yang berasal dari Kabupaten Ende juga terpapar klaster Ijtima Ulama. Pasien itu dirawat di RSUD Ende.

Sedangkan satu pasien dari Kabupaten Timor Tengah Selatan berasal dari klaster Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur. Pasien itu dirawat di RSUD Soe

Terakhir, pasien positif di Sumba Timur berasal dari klaster Bethel Petamburan, Jakarta Barat. Pasien itu dirawa di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu.

Dominikus menjelaskan, 11 kasus diketahui setelah sampel swab para pasien diperiksa di Laboratorium Biologi Molekuler RSUD WZ Johannes Kupang.

Sedangkan satu kasus, diketahui dari Laboratorium Eijkman, Jakarta.

Sebanyak 30 kasus positif Covid-19 tercatat di NTT hingga Rabu (13/5/2020).

"Dari 30 kasus positif, yang telah sembuh dua orang dan yang meninggal satu. Sedangkan sisanya masih menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit," kata Dominikus.

Dominikus sadar terjadi peningkatan signifikan kasus positif Covid-19 di NTT beberapa hari terakhir.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, Kalsel 13 Mei 2020

Hal itu, kata dia, terjadi karena pengoperasian Laboratorium Biologi Molekuler RSUD WZ Johannes Kupang. Sehingga, waktu pemeriksaan sampel cairan tenggorokan bisa dipangkas.

Ia berharap, pemangkasan waktu itu bisa membuat pemerintah kota dan kabupaten mengambil langkah cepat mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com