Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kakak Beradik Tewas dalam Kebakaran Kapal Tanker MT Jag Leela

Kompas.com - 13/05/2020, 11:43 WIB
Dewantoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Tiga orang saudara kandung atau kakak adik menjadi korban dalam insiden kebakaran di kapal tangker MT Jag Leela di galangan kapal PT Waruna di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan pada Senin (11/5/2020).

Dari ketiganya, hanya 1 yang berhasil menyelamatkan diri dan saat ini dirawat di rumah sakit milik Pelindo.

Hal itu disampaikan sepupunya, Ahmad Rianda kepada Kompas.com saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada Selasa (12/5/2020) sore.

Dia datang bersama kerabatnya yang lain untuk menjemput 2 jenazah yang teridentifikasi sebagai saudaranya.

Baca juga: 5 Korban Kapal Tanker Terbakar Tak Bisa Dikenali, Keluarga Diminta Bawa Data Sidik Jari

Dikatakannya, 3 orang kakak beradik yang menjadi korban tersebut bernama Muhammad Nur Kasim Siregar (35), Bakhtiar Asnawi Siregar (28), dan Dahrul Daim Siregar (30). Hanya Dahrul Daim Siregar yang selamat.

"Sudah positif itu keluarga kita setelah kita lihat dari data, pakaian, ciri gigi yang ada sela-selanya, dan celana kolor celana pendeknya, mereka suka pakai seperti itu," katanya.

Ahmad mengaku 9 tahun yang lalu dia bekerja di tempat yang sama dengan Nur Kasim. Kemudian diikuti adiknya, Bakhtiar yang baru mulai bekerja sejak 2 atau 3 tahun lalu.

"Mereka itu subkontraktor. Keahliannya sebagai teknisi bagian perbaikan. Ngelas. Memang semua pekerjaannya ngelas di situ," ungkapnya.

Dia berharap bisa sesegera mungkin membawa jenazah Nur Kasim dan Bakhtiar untuk dikebumikan di Kampung Sipirok, Desa Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang.

"Karena mau ditunggu buat apa lagi. Kan udah lama, semalam kejadiannya aja jam 08.30 WIB," katanya.

Pekerjaan berbahaya

Menurutnya, bekerja di docking sangat berbahaya, karena itu pula dia mengundurkan diri. Pekerjaannya macam-macam. Kadang-kadang mengganti pipa, mengganti pelat, atau mengelas tangki, dan pekerjaan perbaikan bagian kapal. Keputusannya untuk mundur sebelum kejadian besar ini karena tingginya risiki kerja yang dihadapi.

"Aku mundur, mau dibayar berapa pun aku gak mau kerja gitu lagi," katanya.

Ia menduga kebakaran kapal karena ada kelalaian saat proses docking. Kata dia, saat proses docking, kapal semestinya dalam keadaan steril. Muatan tangki harus kosong dan seterusnya. Namun, diduga kapal tidak steril atau masih mengandung muatan saat docking

"Sebenarnya karena kita kadang safety kurang. Saat kita mau bekerja, apa memotong tangki, mengelas, bakal menimbulkan ledakan atau tidak, kenapa dikerjai? Kelalaian orang safety berarti," ujarnya.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, adik perempuan korban, Tina Siregar (26) mengatakan, abangnya yang bernama Dahrul selamat karena saat pertama mendengar ledakan kebakaran, korban belum turun ke kapal.

Sementara dua saudaranya, Bahtiar (28), dan M Nur Kasim (35), tengah bekerja memperbaiki kapal.

Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Kapal Tanker di Belawan 7 Orang, 5 Tak Bisa Dikenali

Semua korban tewas kebakaran dievakuasi ke RS Bhayangkara. Jumlahnya saat ini ada 7 orang. Dua di antaranya adalah kakak Tina. Jasad abangnya sudah dalam keadaan sulit dikenali.

"Tinggal giginya yang tersisa bisa ditandai. Kami sekeluarga giginya jarang-jarang," jelasnya.

Tina mengaku telah diberitahu bahwa jasad kedua abangnya akan diserahkan pada Selasa sore setelah berhasil diidentifikasi.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com