Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Solo, Daging Babi "Disulap" Jadi Daging Sapi, Dijual di Bandung 600 Kg Per Minggu

Kompas.com - 13/05/2020, 11:12 WIB
Rachmawati

Editor

Mereka telah melaksanakan pemeriksaan menggunakan pendeteksi daging babi atau pork detection kit di 25 pasar tradisional dan pasar modern di Kota Bandung.

Baca juga: Tiga Cara Membedakan Daging Babi dan Daging Sapi

"Kota Bandung sudah mempunyai mini lab food security yang tersebar di pasar tradisional dan pasar modern, sehingga pengawasan terhadap keamanan pangan segar sudah secara rutin dilaksanakan," kata Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar, Selasa (12/5/2020).

Berdasarkan hasil inspeksi dan pemeriksaan lapangan pada hari ini, tidak ditemukan daging sapi yang dipalsukan dari daging babi.

"Sehingga untuk Kota Bandung dapat kami nyatakan bahwa daging sapi yang ada di Kota Bandung aman dan halal dikonsumsi," kata Ginanjar.

Baca juga: Setahun, Pelaku Jual 63 Ton Daging Sapi yang Ternyata Daging Babi di Bandung

Warna, tekstur, dan bau

Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Sapi Kabupaten Purwakarta, Toni M Hidayat mengatakan ada tiga cara untuk membedakan daging sapi dengan daging babi.

“Yakni dari warna, tekstur, dan bau,” ujar Toni saat dihubungi Kompas.com melalui saluran telepon, Selasa (12/5/2020).

Toni menjelaskan, warna daging sapi adalah merah jambu sedangkan daging babi lebih gelap atau agak hitam.

Dari bau, daging sapi tidak mengeluarkan bau anyir. Namun daging babi mengeluarkan bau anyir yang cukup pekat.

Baca juga: Fakta 4 Pedagang Jual Daging Sapi yang Ternyata Babi, Hampir Setahun, Dijual Bebas di Pasar Bandung

Sedangkan dari sisi tekstur, daging sapi lebih lembut dibanding daging babi yang agak kasar.

Ketiga hal tersebut bisa menjadi pembeda kedua jenis daging tersebut.

“Masalahnya, daging babi itu mirip daging impor. Daging dibekukan dulu, jadi masyarakat sulit membedakan keduanya,” ungkap Toni.

Selain itu Toni juga meminta agar masyarakat tidak tergiur dengan harga daging yang murah. Saat ini, menurut Toni, harga daging di pasaran masih normal sekitar Rp 110.000 per kilogram.

“Saat ini, daging impor susah masuk. Jadi kami mengandalkan daging sapi lokal,” ucapnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi, Reni Susanti, Putra Prima Perdana | Editor: Aprillia Ika, Abba Gabrillin, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com