Kamis (7/5/2020), dua pasar tradisional yakni Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung Surabaya ditutup setelah pasangan suami istri pedagang meninggal karena Covid-19.
Saat ditutup, Pasar Simo dan Simo Gunung Surabaya akan disterilisasi selama 14 hari.
Dua pasar tersebut ditutup karena pasangan yang meninggal itu memiliki lapak di kedua pasar tersebut.
Sang suami yang berusia 72 tahun sempat dirawat di RS Universitas Airlangga pada 23 April 2020. Ia meninggal pada 26 April 2020. Dari hasil swab yang keluar pada 1 Mei 2020, pria tersebut dinyatakan posiitif Covid-19.
Sehari setelah hasil swab suaminya keluar, sang istri menyusul meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19.
Dari hasil tracing diketahui mereka kontak erat dengan 30 pedagang.
Para pedagang pun menjalani rapid test dan satu pedagang dinyatakan reaktif.
Baca juga: Suami Istri Meninggal karena Corona, Alasan Penutupan 2 Pasar di Surabaya
Korban adalah DN perempuan berusia sekitar 17 tahun yang dibawa oleh AA ke rumah kontrakannya.
DN sengaja dibawa oleh pelaku AA untuk dijadikan teman istri sirinya SM yang sudah lama disekap di dalam kamar.
"Jadi karena terlalu lama disekap mungkin mereka jenuh dan meminta kepada pelaku untuk dicarikan teman berbagi rasa (ngobrol)," katanya.
"Akhirnya menyanggupi untuk mencari teman dan ditemukan DN yang mempunyai perilaku kurang normal sehingga dibawalah ke rumah untuk menemani."
"Pada saat dipertemukan antara keduanya SM dan DN ini punya kecocokan dan bisa berdialog," imbuhnya.
DN sempat dianiaya oleh AA hingga luka pendarahan di kepala. Saat sakit DN tidak dibawa ke rumah sakit dan hanya dirawat apa adanya di rumah hingga ia meninggal dunia.
Saat DN meninggal, AA menguburkan jenazah perempuan malang tersebut di pekarangan belakang rumah kontrakannya.
Baca juga: Fakta Baru Jenazah Terlilit Sarung di Bogor, Ternyata Teman Ngobrol Ibu Muda yang Disekap