Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik 6 Petani di Sragen Tewas Tersengat Jebakan Tikus Beraliran Listrik

Kompas.com - 13/05/2020, 04:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Dalam satu bulan terakhir, enam petani di Sragen, Jawa Tengah, tewas tersengat perangkap tikus yang dialiri listrik di sawah.

Hal itu membuat Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meradang. Dirinya pun mengancam akan menuntut pemilik sawah yang nekat memasang perangkap tersebut.

"Kalau sampai ada yang meninggal dunia kita akan menuntut si pemilik sawah yang mengaliri listrik, hukum pidana akan berlaku," tegas Yuni saat melakukan sosialisasi Covid-19 di Desa Kecik, Kecamatan Tanon, pada Selasa (12/5/2020).

Baca juga: Petani Tewas Tersengat Jebakan Tikus Beraliran Listrik

Yuni menjelaskan, pemasangan perangkap listrik di sawah merupakan tindakan melanggar hukum.

Yuni lalu meminta kepada lurah yang hadir agar menyampaikan kepada warganya terkait larangan pemasangan perangkap listrik di sawah.

Perangkap listrik dilarang

Genset milik korban yang digunakan untuk mengaliri listrik pada jebakan tikus. Jebakan tikus beraliran listrik di Kabupaten Ngawi kembali membawa korban.KOMPAS.com/DOK POLRES NGAWI Genset milik korban yang digunakan untuk mengaliri listrik pada jebakan tikus. Jebakan tikus beraliran listrik di Kabupaten Ngawi kembali membawa korban.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, pihaknya sejatinya sudah melarang para petani menggunakan perangkap listrik.

"Penggunaan setrum listrik untuk pengendalian tikus tidak direkomendasikan karena setrum listrik itu sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian baik seluruh hewan maupun orangnya," lanjut Eka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com