Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Ini Membuat Gubernur Bali Yakin Daerahnya Bisa Jadi yang Pertama Bebas Covid-19

Kompas.com - 12/05/2020, 20:17 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, meski tanpa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pihaknya mampu menekan laju penyebaran Covid-19.

Koster menjelaskan, salah satu cara yang dilakukan adalah menerapkan arahan Presiden Joko Widodo ditambah sejumlah kebijakan lokal.

Fokus penanganan Covid-19 di Bali yakni dengan menahan laju pertambahan pasien positif.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 12 Mei 2020

Untuk mendisiplinkan masyarakat, Pemprov Bali menjadikan desa adat sebagai pilar utama.

Begitu muncul kasus pertama di Bali, pihaknya langsung mengeluarkan keputusan bersama Majelis Desa Adat dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) untuk membentuk satgas berbasis desa adat.

"Desa adat kami jadikan pilar utama untuk mendisiplinkan masyarakat, melalui hukum adat, agar masyarakat tertib dan disiplin dan untuk mengendalikan pergerakan masyarakat,” kata Koster dalam Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan Jokowi melalui video conference, Selasa (12/5/2020).

Koster mengatakan, mereka bekerja siang malam dengan membentuk posko gotong royong di semua desa adat.

Hal ini untuk mengendalikan keluar-masuk masyarakat di lingkungan desa adat masing-masing.

Koster menjelaskan, saat ini ada dua kegiatan utama penanganan Covid-19 yang dilakukan di desa adat, yakni secara niskala dan sekala.

Niskala yakni kaitannya dengan ritual keagamaan sesuai dengan kepercayaan dan kearifan lokal masyarakat Bali.

Sedangkan sekala merupakan upaya-upaya yang tampak.

Koster juga menyebut sinergitas desa adat dilaksanakan dengan aparat keamanan, Babinsa dan kelurahan.

Sedangkan di tingkat menengah dilaksanakan sinergi dengan bupati/wali kota se-Bali dengan arahan dan instruksi yang sejalan dengan pemerintah pusat.

Faktor lain yang tak kalah pentingnya yakni kualitas pelayanan kesehatan.

Baca juga: Pemprov Bali Mulai Fokus Tangani Transmisi Lokal Covid-19

Saat ini di Bali ada 13 rumah sakit rujukan lengkap dengan ruang isolasi yang memadai, tenaga medis yang kompeten, serta peralatan yang lengkap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com