Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Daging Sapi Palsu dari Babi, 25 Pasar di Bandung Diperiksa

Kompas.com - 12/05/2020, 18:50 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, menindaklanjuti kasus pemalsuan daging sapi yang terbuat dari daging babi di Kabupaten Bandung.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung langsung bekerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), PD Pasar Bermartabat dan Satgas Pangan Kota Bandung.

Mereka telah melaksanakan pemeriksaan menggunakan pendeteksi daging babi atau pork detection kit di 25 pasar tradisional dan pasar modern di Kota Bandung.

Baca juga: Beri Makan Gajah yang Stres, Pria Ini Diangkat dengan Belalai lalu Diinjak

"Kota Bandung sudah mempunyai mini lab food security yang tersebar di pasar tradisional dan pasar modern, sehingga pengawasan terhadap keamanan pangan segar sudah secara rutin dilaksanakan," kata Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Menurut Ginanjar, petugas dari Dispangtan langsung melakukan pemeriksaan secara rutin, baik secara khusus maupun mengambil sampel secara acak.

Berdasarkan hasil inspeksi dan pemeriksaan lapangan pada hari ini, tidak ditemukan daging sapi yang dipalsukan dari daging babi.

"Sehingga untuk Kota Bandung dapat kami nyatakan bahwa daging sapi yang ada di Kota Bandung aman dan halal dikonsumsi," kata Ginanjar.

Baca juga: Orangtua Meninggal akibat Digigit Ular, Begini Kondisi Heri dan 3 Adiknya

Ginanjar mengatakan, para pedagang daging sapi di Kota Bandung pada umumnya sudah mengetahui dan bisa membedakan antara daging sapi dan daging babi.

Hal itu dapat dilihat dari warna dan tekstur dagingnya.

Dengan begitu, sesama pedagang dapat memberi tahu apabila ada kecurigaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com