Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Ungkap Alasan Pernyataan Sekda Blora Diminta Mundur

Kompas.com - 12/05/2020, 17:48 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Sekda Blora Komang Gede Irawadi mundur dari jabatan.

Pasalnya, Pemkab Blora dinilai tak memahami regulasi pendataan bantuan penanganan Covid-19 bagi warganya yang berada di perantauan.

Pernyataan tersebut terlontar saat Ganjar ditanya seorang warga Blora ihwal kepastian pemberian bantuan untuk warga di perantauan.

Perbincangan orang nomor satu di Jawa Tengah itu terekam dalam video yang diunggah di sosial media dan mendadak viral.

Ganjar pun meluruskan maksud pernyataannya yang marak diberitakan media baru-baru ini.

"Saya meluruskan tidak berkomunikasi dengan Sekda Blora. Sebenarnya waktu itu dalam diskusi dengan para kades ada pertanyaan dari seseorang yang menanyakan "Pak Ganjar warga Blora yang ada diperantauan apakah dibantu atau tidak?" kata Ganjar di Semarang, Selasa (12/5/2020).

Baca juga: Ganjar Pranowo Ingatkan Masyarakat Tak Rebutan Bansos Pemerintah

Kemudian Ganjar lantas menjawab dengan melempar pertanyaan kepada warga Blora tersebut.

"Terus saya tanya lha Pemdamu bantu atau tidak? Lalu dia menjawab "Saya sudah tanya sama Sekda dia bilang gak tau karena tidak ada regulasinya," sambung Ganjar.

"Ya gak boleh, ini semua enggak ada regulasinya, maka kita buat regulasi dengan cara melakukan refocusing, realokasi ataupun relokasi anggaran untuk kita siapkan," jawab Ganjar.

Menurut dia, intinya yang dibutuhkan adalah keputusan politik dari pemangku kebijakan daerah setempat terkait komitmen pemberian bantuan tersebut.

"Yang dibutuhkan adalah keputusan politik apakah kemudian daerah akan membantu atau tidak. Seperti Kota Batang sudah membantu, Kebumen Desa Winong, alumni SMA 1 Tegal juga bantu maka kita dorong saja. Sekarang yang resmi dari pemkab ada tidak tinggal bilang saja," tegasnya.

Baca juga: Ganjar: Anggaran Sebesar Apapun Tak Akan Mampu Tuntaskan Covid-19

Dia menambahkan, proses pendataan bantuan warga kerap menemukan banyak kendala.

Namun, kesulitan tersebut lantas jangan dijadikan alasan untuk menyelesaikan persoalan tersebut bersama-sama.

"Kalau memang gak ada laporan kami yang kemudian akan membantu. Tapi versi penanya bilang 'gak tau pak gak ada regulasi mendata, katanya sulit'. Lho mendata memang sulit memangnya mudah? Kemudian saya bilabg kalau memang gak niat, ditanya gak ngerti ya gak usah jadi Sekda saja. Itu sebenarnya dialognya," jelasnya.

Untuk itu, komitmen dari Pemkab Blora terkait bantuan warga sangat dibutuhkan di tengah kondisi kesulitan karena pandemi seperti sekarang.

"Jadi Pak Sekda, Anda jangan ragu tinggal sadar komitmen saja, mau bantu atau tidak. Kalau tidak, ya kami yang bantu. Ayo kita tunjukkan komitmen Pemkab Blora juga cinta warganya yang ada di luar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com