Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Sebut Tren Kasus Covid-19 di Jabar Menurun Seiring PSBB

Kompas.com - 12/05/2020, 14:43 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut ada tren penurunan kasus Covid-19 di Jawa Barat.

Menurut dia, hal itu turut dipicu dengan penekanan aktivitas masyarakat melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar.

"Kita melihat di kesimpulan bahwa PSBB ini membuahkan konsitensi hasil seperti yang sempat aya sampaikan. Apa itu konsistensi hasil? Di mana ada penekanan kegiatan, di situ ada penurunan kasus," ujar Emil, sapaan akranya dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (12/5/2020).

Baca juga: Ridwan Kamil: Jabar Surplus Beras, Defisit Telur

Ia menuturkan, berdasarkan data 12 Mei 2020, jumlah pasien rata-rata di rumah sakit berkisar di angka 350 orang. Padahal pada April lalu, jumlah pasien di rumah sakit mencapai 430 orang.

"Jadi di Jabar selama PSBB jumlah pasien yang dirawat justru turun bukannya naik, puncaknya terjadi di akhir April tingkat kematian turun, dari 7 koma sekian pasien perhari, menjadi 4 koma sekian pasien perhari yang meninggal dunia. Tingkat kesembuhan naik hampir dua kali lipat," papar Emil.

Kemudian, lanjut dia, indeks reproduksi Covid-19 di Jabar juga turun. Ia menyimpulkan, pembatasan aktivitas masyarakat sangat penting untuk menekan angka penyebaran.

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya Tetap Tutup Terminal Meski Kemenhub Aktifkan Moda Transportasi

Pembatasan aktivitas sangat penting

"Sebelum PSBB itu di kecepatan indeks 3 koma sekian untuk reproduksi Covid. sekarang 0,86 turun jauh sekali. Menandakan sebelum PSBB karena banyak orang, mudik belum dilarang, kecepatan meningkat tinggi," katanya. 

"Sekarang mudik dilarang PSBB diketatkan sekarang turun indeksnya. Kalau indeksnya 1, artinya satu pasien bisa menularkan ke satu orang dalam satu hari. Kalau tiga artinya, satu pasien bisa menularkan ke tiga orang dalam satu hari, nah hari ini kita di 0,86," jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Berli Hamdani memastikan tidak ada penambahan klaster penyebaran Covid-19 di Jabar.

Sejauh ini, Di Pemprov Jabar telah mengindentifikasi ada lima klaster yaitu seminar ekonomi syariah di bogor, acara keagamaan di Bogor, Musda Hipmi, acara keagamaan di Lembang dan kegiatan di Sukabumi.

"Sampai dengan saat ini tidak ditemukan klaster baru. Sejauh ini yang ada penularan lokal, kemudian lima klasters udah diidentifikasi," ujar Berli.

Baca juga: Pasien Positif di Bantul Bertambah 4, Seluruhnya Klaster Pusat Grosir

 

Larangan mudik cegah imported case

Berli mengatakan, telah memeriksa semua peserta yang terlibat dengan kegiatan di lima klaster tersebut. Khususnya yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 yang diidentifikasi berasal dari klaster-klaster tersebut.

"Semua kontak sudah ditracing dan diperiksa. Di rapid test sudah 105 ribu lebih, 288 reaktif positif. Diisolasi masing masing," katanya.

Lebih lanjut, Berli menambahkan, pihaknya berupaya penuh agar tidak ada lagi kasus impor Covid-19 di Jabar yang berasal dari luar. Karena itu, menurut dia, terkait pelarangan mudik ada kaitannya dengan mencegah adanya imported case tersebut.

"Tadi pagi sudah melakukan rapat koordinasi terkait protokol kesehatan. Kita akan tingkatkan pengendalian pemudik mulai dari daerah asal mudik. Alias di Kota Jakarta dan seterusnya, termasuk di Jabar itu di wilayah Bodebek," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com