Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Geram Banyak Pasien Covid-19 dari Luar Daerah Dirawat di Surabaya, Ini Alasannya

Kompas.com - 12/05/2020, 07:38 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan keberatan dengan banyaknya rujukan pasien Covid-19 dari luar daerah yang membeludak di Surabaya.

Pasalnya, akibat banyaknya pasien rujukan dari luar daerah itu, pasien dari Surabaya menjadi tak mendapat tempat dan harus menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Oleh karena itu, Risma meminta pihak rumah sakit dapat segera memperbaiki sistem rujukan tersebut.

Dengan perbaikan itu, diharapkan pasien dari luar daerah bisa dirujuk secara merata di sejumlah rumah sakit rujukan yang ada di Jawa Timur.

Baca juga: Risma Keberatan, 50 Persen Pasien Positif Covid-19 di Surabaya dari Luar Daerah

50 persen pasien positif berasal dari luar daerah

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona

Dari catatan Risma, jumlah pasien positif yang dirawat di rumah sakit Surabaya saat ini sekitar 50 persen berasal dari luar daerah.

Pihaknya bisa memaklumi karena fasilitas di rumah sakit daerahnya kurang mumpuni sehingga perlu dirujuk.

Namun demikian, ia tidak sepakat jika semua pasien harus dirujuk ke Surabaya mengingat masih banyak rumah sakit rujukan lain di Jawa Timur.

"Kalau hitungan saya, pasien (luar Surabaya) itu ada sebanyak 50 persen. Jadi kadang mereka datangnya ke UGD, di RS Soewandie, di RS BDH, itu ada pasien luar Surabaya," ujar Risma.

Pasien yang masuk melalui UGD, menurut dia, juga dinilai dapat membahayakan tenaga medis yang bekerja di garis depan.

Baca juga: Fakta Abah Tono Berpenghasilan Rp 1.500 Per Hari, Ternyata Bohong hingga Kepala Desa Kesal

Potensi penyebaran tinggi

Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.the new york times Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.

Dengan banyaknya pasien positif corona yang dirawat di Surabaya, secara tidak langsung potensi penyebaran virus menjadi tinggi.

Sebab, saat keluarga ikut mengantarkan ke rumah sakit bisa saja ada yang terpapar corona.

"Kalau dia OTG lalu pergi ke mana-mana (jalan-jalan) di Surabaya, misalnya ke warung makan dan tempat lain, tentu ini yang membuat berat kepada kami di Surabaya," kata Risma.

"Kalau dia bawa keluarga, sedangkan di salah satu keluarganya sudah ada yang positif, ini sungguh berat ke kami," ujar Risma lagi.

Untuk itu, masyarakat diminta dapat mematuhi protokol kesehatan agar dapat meminimalisasi terpapar virus corona.

Sebagai informasi, hingga Minggu (10/5/2020), sebanyak 708 kasus positif Covid-19 tercatat di Surabaya.

Sebanyak 518 pasien positif di antaranya masih dirawat, sedangkan 1.572 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 2.987 orang dalam pemantauan (ODP).

Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Dheri Agriesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com