Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur hingga Wartawan di Bengkulu Ikut Rapid Test, Ini Hasilnya

Kompas.com - 11/05/2020, 22:55 WIB
Firmansyah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamka Sabri dan puluhan wartawan di daerah tersebut menjalani pemeriksaan dengan rapid test.

Pemeriksaan itu terkait dengan ditemukannya klaster penularan baru virus corona dari aparat keamanan.

"Gubernur, Sekda, dan puluhan wartawan telah melakukan rapid test, hasilnya non-reaktif," kata Juru Bicara Tim Gugus Penanangan Covid-19 Provinsi Bengkulu Jaduliwan dalam keterangan pers, Senin (11/5/2020).

Baca juga: 4 Pedagang Ini Hampir Setahun Menjual Daging Sapi yang Ternyata Babi

Gubernur, Sekda dan sejumlah wartawan diduga kerap melakukan kontak dengan klaster baru dari aparat penegak hukum.

Meski hasil rapid test non-reaktif, Gubernur dan Sekda harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Sementara itu sejumlah wartawan juga melakukan isolasi mandiri.

"Hasil uji cepat sampel darah yang diambil menunjukkan negatif. Namun demikian, kita tetap harus menjalankan protokol pencegahan Covid-19," tulis Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di akun media sosial miliknya.

Baca juga: Marah Dibangunkan Saat Tidur, Remaja Pukul Kepala Ayah Pakai Botol

Selanjutnya, sejumlah wartawan akan menjalani rapid test berikutnya.

"Saya rencana besok, Selasa akan rapid test," kata seorang wartawan, Heri Supandi.

Sejauh ini, Provinsi Bengkulu menemukan 37 orang yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Tidak Ada Kasus Baru, Pasien Sembuh di Sumsel Jadi 64 Orang

Dari 37 orang tersebut, 19 di antaranya berasal dari tenaga medis.

Pasien positif corona saat ini menjalani isolasi dan perawatan di RSUD M Yunus.

Sebagian pasien juga menjalani isolasi mandiri.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction). Baca selanjutnya di https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/03/080300423/setelah-rapid-test-tes-pcr-diperlukan-untuk-pastikan-virus-corona.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com