Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Kontak Pasien Positif, 23 Pedagang Pasar Mandalika Jalani Rapid Test Corona

Kompas.com - 11/05/2020, 20:26 WIB
Karnia Septia,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Puluhan pedagang di Pasar Mandalika, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19 pada Senin (11/5/2020).

Rapid test dilakukan setelah SM (69) salah satu pedagang di Pasar Mandalika meninggal dan terkonfirmasi positif Covid-19.

SM adalah pasien 233 yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ia datang ke rumah sakit karena mengeluh demam dan sesak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Usman Hadi mengatakan, petugas langsung menelusuri riwayat kontak di lingkungan tempat tinggal pasien positif tersebut.

Berdasarkan tes swab, sebanyak 13 warga terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Seluruh APD, Obat-obatan, dan Rapid Test Hangus Terbakar, RSUD Aeremo, NTT, Butuh Bantuan

Selain itu, petugas juga melacak riwayat kontak di sekitar lokasi SM berjualan, Pasar Mandalika.

"Kami mencari siapa dan di mana sumber penularannya. Karena almarhum pedagang di sini, ya pedagang di sini kita periksa semuanya," kata Usman, Senin (11/5/2020).

Dinas kesehatan menyediakan puluhan alat rapid tes virus corona baru untuk memeriksa para pedagang.

"Kita ambil berapa pun nanti kita periksa dengan rapid test, apakah reaktif atau non reaktif," kata Usman.

Sebanyak dua petugas kesehatan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap memeriksa para pedagang.

Mereka memeriksa 23 pedagang yang diduga melakukan kontak dekat dengan pasien positif tersebut.

Hasilnya, dua pedagang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test virus corona baru.

Pedagang yang hasil tesnya reaktif, akan ditindaklanjuti dengan tes swab.

 

Dilarang berjualan

Usman mengatakan, dua pedagang yang dinyatakan reaktif rapid test virus corona diminta tak berjualan sementara waktu.

Mereka diminta melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

"Selama karantina, kedua pedagang yang reaktif akan dipantau," kata Usman.

Dinas Kesehatan Mataram berkoordinasi dengan RSUD Kota Mataram untuk mengambil sampel cairan tenggorokan dua pedagang tersebut.

Catatan redaksi soal rapid test

Baca juga: Desa Berpenduduk 4.000 KK Diisolasi karena Pedagang Positif Covid-19, Ini Kronologinya

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction). 

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com