KOMPAS.com - Anggota Polres Pasuruan tidak menahan tukang becak berinisial SP (45) atas tindakannya mencuri beras 5 kilogram.
Hal itu didasari alasan SP mencuri karena keluarganya di rumah kelaparan.
Polisi mendatangi rumah SP yang berada di Kelurahan Randusari, Kecamatan Gading Rejo, Kota Pasuruan, untuk mengetahui kebenarannya.
Saat tiba, ternyata benar SP merupakan tukang becak yang sedang kesulitan ekonomi disebabkan pandemi Covid-19.
Baca juga: Curi Beras 5 Kg, Tukang Becak Tak Ditahan, Didatangi ke Rumah Ternyata Keluarga Kelaparan
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Dony Alexander kemudian mendatangi rumah SP dan memberikan bantuan sembako.
"Diakui memang karena kelaparan, tidak mempunyai uang sama sekali akhirnya dia mencuri beras tersebut,” ujar Dony saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020).
Dony mengatakan, dia tidak menahan SP karena alasan kemanusiaan.
Apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini banyak orang yang membutuhkan bantuan.
“Memang pandemi ini pasti banyak yang terdampak secara ekonomi. Apalagi yang bersangkutan tukang becak. Saya lihat dari sisi kemanusiaannya, saya pikir pemerintah pun akan tergerak hatinya untuk memberikan bantuan. Apalagi dasar dia mencuri atas dasar memberi makan keluarganya,” ujar Dony.
Baca juga: Risma: Ada 16 Klaster Covid-19 di Surabaya Menjangkiti 4.818 Orang
Sebelumnya diberitakan, seorang tukang becak berinisial SP tertangkap kamera CCTV mencuri beras 5 kg di sebuah toko di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (10/5/2020).
Setelah dimintai keterangan, SP mengaku mencuri beras untuk memberi makan keluarganya yang kelaparan. (Kontributor Malang, Andi Hartik)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.