Kepada para wartawan, K mengaku percakapan itu iseng ia lakukan dengan seorang perempuan.
“Saya tidak ada niatan menjelek-jelekkan. Saya mendekati cewek itu biar ceweknya simpati gitu. Saya pedekate,” kata K.
Ternyata, tangkapan layar obrolan itu menyebar ke medos hingga informasi itu sampai ke wali kota.
Baca juga: Surabaya Dinilai Gagal Tangani Covid-19 Saat PSBB, Apa Penyebabnya?
“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Wali Kota. Saya kapok dan tidak akan mengulangi lagi. Saya enggak menyangka keisengan ini berbuntut hukum," ujar K.
Dari kejadian ini, wali kota meminta masyarakat bijak dalam bermedia sosial.
Media sosial (medsos) adalah ruang publik yang banyak dibaca dan dilihat oleh masyarakat.
“Maka jangan sampai jadi media perundungan, provokator atau hal-hal lain yang bisa memecah belah. Ayo bermedsos dengan bijak dan saling menghargai," kata Hadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.