Pemudik harus melaksanakan karantina selama 14 hari di Telaga Madirda.
"Di Desa Berjo kita sudah punya SOP sendiri, punya aturan. Hampir 60 persen warga kita di perantauan tidak jadi pulang kampung," terang Suyatno.
Sejak objek wisata itu difungsikan sebagai tempat karantina, kata Suyatno sudah ada dua orang pemudik yang melaksanakan karantina di sana.
Masing-masing berasal dari wilayah Jakarta dan Bekasi.
"Baru ada dua orang. Satu sudah lulus (boleh pulang). Setelah lulus disusul pemudik baru yang jalani karantina," tutur Suyatno.
Baca juga: Tiga ODP Pamulang Pulang dari Karantina, Warga Diberi Penjelasan agar Tak Lakukan Diskriminasi
Suyatno menyampaikan alasan lain Telaga Madirda sebagai tempat karantina agar warga yang sedang melaksanakan karantina tidak jenuh atau bosan.
Sebab, 14 hari merupakan waktu yang cukup lama.
Supaya tidak bosan, setiap pagi warga yang melakukan karantina diajak berolahraga berupa lari pagi mengelilingi lapangan yang berada di objek wisata itu.
"Tempat ini kita buat senyaman mungkin biar pemudik yang menjalani karantina itu tidak bosan, jenuh dan stres," tandas dia.
Suyatno juga menyiagakan tenaga kesehatan yang setiap hari memantau kondisi kesehatan pemudik yang menjalani karantina.
Petugas medis yang disiapkan dari Polindes dan Puskesmas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.