Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 Tenaga Kerja Lokal Terancam Dipecat, Jika 500 TKA China Tak Datang

Kompas.com - 11/05/2020, 13:39 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Tertundanya kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China menjadi masalah berarti bagi PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS).

Akibat tertundanya kedatangan TKA China itu, bahkan pembangunan smelter di perusahaan yang berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut sekarang terpaksa dihentikan karena kurangnya tenaga ahli.

External Affairs Manager PT VDNI Indrayanto mengatakan, para TKA tersebut sedianya akan mengerjakan 33 tungku smelter milik PT OSS.

Pengerjaan tungku smelter tersebut diklaim dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Terkait penerimaan ribuan karyawan itu, menurutnya saat ini sudah selesai dilakukan perekrutan.

"Jika 500 TKA China sampai tidak jadi didatangkan, maka sebanyak 3.000 lebih tenaga kerja lokal terancam kehilangan pekerjaannya," kata Indrayanto dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (11/5/2020).

Baca juga: Kedatangan 500 TKA China ke Sultra Ditunda, Ribuan Pekerja Lokal Terancam PHK

"Bisa ada kemungkinan mereka dirumahkan dahulu tanpa mendapat gaji, atau bahkan bisa PHK. Tentunya hal ini tidak kami harapkan, perusahaan juga berusaha agar hal ini tidak terjadi," sambungnya.

Lebih lanjut dikatakan, 500 TKA China itu merupakan tenaga teknis yang bekerja secara temporer dan bukan untuk waktu lama.

Peran mereka adalah memasang alat pada tungku smelter untuk produksi.

"Setelah mereka melakukan pemasangan, mereka akan kembali lagi ke Tiongkok. Paling lama itu tiga bulan, maksimal enam bulan, tenaga ahli itu paling lama bekerja 6 bulan, jika bisa lebih cepat lagi misal 3 bulan selesai, mereka langsung pulang," kata Indrayanto.

“Namun dengan pertimbangan terbitnya Permenhub Nomor 25 tahun 2020 serta permintaan dari instansi terkait untuk menunda rencana tersebut, maka pada 24 April 2020, perusahaan memutuskan untuk menunda kedatangan TKA tersebut," tegasnya.

Baca juga: Terinspirasi Jokowi, Wanita Ini Tebar Uang di Jalan Umum Saat Pandemi

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menolak kedatangan TKA asal China karena sedang pandemi corona.

"Suasana kebatinan kita sekarang belum menerima hal itu. Ya kita tundalah," ungkap Ali Mazi pekan lalu.

Penulis : Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com