Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Pekanbaru Sebut Hasil PSBB Menggembirakan

Kompas.com - 11/05/2020, 13:36 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB jilid dua di Kota Pekanbaru, Riau, memasuki hari ke-11, Senin (11/5/2020).

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru Mas Irba Sulaiman mengungkapkan, penerapan PSBB cukup mampu menekan laju penyebaran corona virus disease (Covid-19).

"Kalau hasilnya menggembirakan. Selama PSBB, sekitar 30 persen penurunan orang di jalan. Kemudian penggunaan masker sudah 80 persen. Kita menilai masyarakat sudah sangat tertib soal penggunaan masker. Termasuk orang berkerumun juga sudah cukup menurun," ungkap Irba saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin.

Baca juga: Pelanggar PSBB di Pekanbaru Jadi Terdakwa, Disidang Secara Online

Dia berharap masyarakat semakin mematuhi peraturan pemerintah dengan menerapkan jaga jarak fisik atau physical distancing, untuk memutus penularan Covid-19. 

Lebih lanjut, Irba menjelaskan, dalam tiga hari ini tidak ada penambahan kasus positif corona baru di ibu kota Provinsi Riau tersebut.

Hingga hari ini, jumlah positif corona di Kota Pekanbaru masih 31 kasus. Rinciannya, 10 pasien masih dirawat, 17 sembuh dan dipulangkan, empat pasien meninggal dunia.

"Alhamdulillah, sudah tiga hari tidak ada penambahan kasus positif baru," ucap Irba.

Sementara itu, Irba mengatakan, Pemkot Pekanbaru sebenarnya sudah tidak lagi berbicara mengenai generasi pertama (G1) atau kasus pertama kali di Pekanbaru.

Karena dari G1 sudah dilakukan tracing kontak dan ditemukan generasi kedua (G2) atau penularan lokal.

"Sekarang ini kita kan sudah bicara G3. Artinya, virus corona yang ditimbulkan orang berstatus tanpa gejala (OTG)," kata Irba.

Namun, dia menyebutkan bahwa saat ini kembali menangani G1. Dua kasus positif baru ditemukan pada 5 Mei 2020 kemarin. 

Kedua pasien berinisial CHS (37) dan RRM (34). Mereka sama-sama memiliki riwayat perjalanan dari Jawa Barat.

"Jadi ini yang kita khawatirkan, yaitu orang yang datang dari daerah zona merah sampai di Pekanbaru tahu-tahunya positif Covid-19," ujar Irba.

Untuk itu, Pemkot Pekanbaru akan melakukan penjagaan ketat di pintu masuk, baik udara, darat dan laut.

"Salah satu yang diminta Pak Wali, yaitu kawan-kawan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, untuk memperketat pengawasan terhadap penumpang pesawat," kata Irba.

Selain itu, pengawasan pintu masuk via darat juga diperketat. Irba mengaku, beberapa waktu lalu sejumlah bus yang hendak masuk ke Pekanbaru di Jalan Lintas Timur disuruh putar balik.

Baca juga: Ragam Aturan PSBB di Daerah, Tegal Matikan Lampu Jalan, Pekanbaru Wajibkan Pakai Masker di Mobil

Tindakan itu diberikan demi mencegah penularan virus corona di Kota Pekanbaru.

"Kita bukan tidak ada toleransi, tapi ini kan demi kebaikan bersama. Dan kita juga berharap tidak ada lagi penambahan kasus Covid-19 di Pekanbaru," pungkas Irba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com