Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengusaha Peralatan Pesta Pernikahan, Rugi Ratusan Juta Rupiah karena Corona

Kompas.com - 11/05/2020, 10:59 WIB
Rahmadhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Wabah virus corona memberikan dampak pada sektor perekonomian. Salah satu jenis usaha yang paling merasakan dampak dari virus corona ini adalah penyewaan peralatan pesta pernikahan.

Jenis usaha ini sampai harus tidak memiliki pemasukan semenjak virus corona ini mewabah.

Salah satu pemilik usaha penyewaan peralatan pesta pernikahan di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Bambang mengatakan kepada Kompas.com, ia harus kehilangan pemasukan sampai Rp 200 juta dalam satu bulannya.

Jenis peralatan yang disewakan adalah tenda, pelaminan, kursi, meja, dan baju pernikahan.

“Sebelum bulan puasa ini saja sudah ada delapan orderan yang masuk dan memberikan panjar. Kalau ditotal delapan orderan tersebut berjumlah kurang lebih sebanyak Rp 200 jutaan. Satu orderan tersebut kita ambil saja rata-rata satu orderannya bernilai Rp 25 juta,” ujar Bambang pemilik usaha penyewaan peralatan pesta pernikahan dengan merek Sanur Collection ini, Senin (11/5/2020).

Baca juga: PSBB Diperpanjang, Wali Kota Ingin Padang Bebas Covid-19 pada 29 Mei

Dirinya mengatakan, semenjak wabah corona melanda, pemerintah mengeluarkan aturan untuk dilarang berkumpul termasuk mengadakan pesta pernikahan.

Hal itu membuat Bambang harus membatalkan semua orderan yang sudah masuk.

“Semenjak bulan April yang lalu orderan sudah mulai berkurang dan bahkan sudah tidak ada. Hal ini tidak terlepas dari dilarangnya ada pesta pernikahan dan berkumpul oleh pemerintah karena virus corona ini. Selain itu orderan yang sudah masuk pun terpaksa dibatalkan oleh pemesan,”ujarnya.

Seharusnya, menurut dia, setelah Lebaran nanti sudah banyak yang melakukan order. Namun, hingga saat ini belum ada satu pun order yang masuk.

“Biasanya sudah banyak orderan yang masuk setelah Lebaran ini jika berkaca dari tahun sebelumnya. Namun, hingga saat ini belum ada orderan yang masuk. Mungkin masih menunggu sampai corona ini selesai baru kembali orderan masuk,” paparnya.

Baca juga: Cerita Warga soal Abah Tono, Pemulung yang Mengaku Dapat Rp 1.500 Per Hari, tetapi Rumahnya Bertingkat

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com