KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Perantau Asal Jateng di DKI akan Dapat Bantuan Sembako dari Pemprov Jateng

Kompas.com - 10/05/2020, 22:14 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya akan mengirim 26.000 paket bantuan sembako kepada perantau asal Jateng yang ada di DKI Jakarta.

“Terkait jumlahnya, saat ini telah terdaftar 60.000 orang. Setelah diverifikasi menjadi 26.000 orang,” ungkap Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Minggu (10/5/2020).

Dia menjelaskan, pengurangan sebanyak itu terjadi karena ada warga yang sudah pulang kampung.

"Hasil verifikasi kami terakhir sekitar 26.000 dari sekitar 60.000 lebih data yang masuk ke kami. Namun kami minta ini tidak ditutup dulu datanya karena masih banyak yang ingin menyumbang," jelasnya.

Ganjar menyebut, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng sedang menyiapkan pengiriman bantuan tersebut melalui PT Pos Indonesia.

“Mudah-mudahan tidak lama segera kelar. Tinggal hitungan teknis dan pembiayaannya (biaya pengiriman)," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (10/5/2020).

Baca juga: Gubernur Ganjar: Siapa Pun yang Berpikir Korupsi di Masa Pandemi, Laknat Dunia Akhirat!

Ganjar menerangkan, anggaran untuk bantuan warga Jateng yang ada di Jakarta dan Bogor Depok Tangerang Bekasi (Bodetabek) sudah disiapkan. Mekanisme penyaluran bantuan juga sudah dibicarakan.

"Saya minta cepat, mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dikirim ke sana," tegasnya.

Adapun, keputusan pengiriman bantuan ini dilakukan mengingat Pemprov DKI Jakarta pernah menjanjikan memberikan bantuan untuk perantau Jateng di Ibu kota.

Namun demikian, hingga sekarang bantuan tersebut tak kunjung datang. Oleh sebab itu, Ganjar pun memutuskan mengirim sendiri bantuan ke Jakarta.

Koordinasikan bantuan dari berbagai pihak

Lebih lanjut, Ganjar juga meminta semua pihak yang ingin membantu untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jateng.

Badan Penghubung Jateng yang ada di Jakarta juga diminta aktif berkoordinasi dalam penyaluran bantuan.

"Kawan-kawan dari Jateng siapa pun yang akan memberikan bantuan, tolong komunikasikan dengan perwakilan kami di sana agar diketahui siapa yang sudah dapat siapa yang belum,” terangnya.

Dia menjelaskan, koordinasi ini supaya pemberian bantuan dapat merata dan menghindari bantuan secara ganda padahal banyak pihak lainnya belum dapat.

Baca juga: Tinjau Penerapan PSBB, Ganjar: Kota Tegal Sudah Bisa Disebut Zona Hijau Corona

Ganjar menjelaskan, langkah ini dilakukan mengingat beberapa instansi maupun komunitas dan lembaga sudah terlebih dahulu memberikan bantuan.

Dia menuturkan, salah satu laporan dari Bupati Kebumen menyebut, ada salah satu desa bernama Winong yang sudah mengirimkan bantuan ke Jakarta.

"Bupati Batang juga menyampaikan sudah mengirim, lalu ada alumni SMAN 1 Tegal yang mengirimkan bantuan serupa. Memang ini sporadis, maka kami minta dijadikan satu agar bisa tepat sasaran," ucapnya.

Sementara itu, ketika disinggung sampai kapan akan menanggung warganya yang ada di Jakarta maupun Bodetabek, Ganjar mengatakan belum bisa memastikan.

"Kami belum tahu sampai kapan, tapi minimal secepatnya yang ada itu dibantu dulu. Mereka yang tidak ter-cover bantuan bisa selamat dulu setidaknya sebulan ke depan dia aman," tuturnya.

Baca juga: Ganjar Bentuk Tim Khusus untuk Cari Warga Jateng yang Ikut Ijtima Ulama Gowa

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com