Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26.000 Warga Jateng di Jabodetabek Bakal Dapat Kiriman Bantuan Sembako

Kompas.com - 10/05/2020, 21:37 WIB
Riska Farasonalia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 26.000 warga Jawa Tengah yang berada di Jabodetabek bakal mendapatkan bantuan sosial berupa paket sembako dari Pemerintah Provinsi Jateng.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, awalnya ada 60.000 warga Jateng yang terdaftar sebagai penerima bantuan.

Namun, setelah diverifikasi berkurang menjadi 26.000 orang lantaran banyak warga yang sudah pulang kampung.

"Hasil verifikasi kami terakhir sekitar 26.000, dari sekitar 60.000 lebih data yang masuk ke kami. Namun, kami minta ini tidak ditutup dulu datanya karena masih banyak yang ingin menyumbang," ujar Ganjar di Semarang, Minggu (10/5/2020).

Baca juga: 7 Pegawai Pusat Grosir Sleman Positif Covid-19

Ganjar telah menyiapkan anggaran dan mekanisme untuk bantuan sembako bagi warga Jateng yang memutuskan tidak mudik dan tetap berada di Jabodetabek.

Untuk itu orang nomor satu di Jateng ini menargetkan pekan depan bantuan dapat segera disalurkan.

"Ini sekarang kami sedang menyiapkan dengan PT Pos. Mudah-mudahan tidak lama segera kelar. Tinggal hitungan teknis dan pembiayaannya (biaya pengiriman). Saya minta cepat, mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dikirim ke sana," ujar Ganjar.

Dikatakan Ganjar, beberapa instansi, komunitas, dan lembaga sudah terlebih dahulu memberikan bantuan.

Dia mendapat laporan dari Bupati Kebumen, ada salah satu desa bernama Winong yang sudah mengirimkan bantuan ke Jakarta.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 10 Mei 2020

Termasuk juga laporan dari Bupati Batang dan alumni SMAN 1 Tegal yang juga sudah mengirimkan bantuan.

Untuk itu, Ganjar meminta semua pihak yang ingin membantu untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jateng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com