Lonjakan Kasus Covid-19 di Pasuruan, Penyebaran dari Sebuah Perusahaan

SURABAYA, KOMPAS.com - Peta sebaran Covid-19 Jawa Timur yang dikeluarkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur pada Sabtu (9/5/2020) menyebut ada tambahan signifikan dari Kabupaten Pasuruan yakni 21 kasus.

Dengan tambahan kasus tersebut, maka total kasus di Kabupaten Pasuruan sebanyak 40 kasus.

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso membenarkan ada lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan di Kabupaten Pasuruan.

Baca juga: Cium Penggali Kubur, Cara Wali Kota Pasuruan Lawan Provokasi Penolakan Jenazah Positif Corona...

Dia menyebut kasus penyebaran tersebut dari sebuah perusahaan. Sayangnya dia enggan menyebut identitas perusahaan yang dimaksud.

"Jangan lah, itu kan bagian dari privacy," terangnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam.

Dia hanya menyebut penyebaran itu dari karyawan perusahaan yang teridentifikasi Covid-19 lalu menyebar ke karyawan lainnya.

"Sudah kami identifikasi ada di sebuah perusahaan dan dari kelompok masyarakat," jelasnya.

Jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur naik drastis pada Sabtu (9/5/2020) menjadi 1.409 kasus dengan tambahan 128 kasus.

Dari jumlah itu, 1.036 kasus diantaranya masih dirawat di rumah sakit rujukan.

Berdasarkan peta sebaran yang diunggah Sabtu malam, selain Surabaya, tambahan kasus Covid-19 yang cukup tinggi disumbang Kabupaten Pasuruan sebanyak 21 kasus dan Sidoarjo 18 kasus.

Baca juga: Kronologi Warga Pasuruan Rami-ramai Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Positif Covid-19

Selanjutnya dari Bondowoso 3 kasus, dari Lamongan dan Nganjuk masing-masing 2 kasus, dan tambahan 1 kasus masing-masing dari Jombang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Probolinggo dan Lumajang.

Jumlah pasien terkonversi negatif atau sembuh, bertambah menjadi 230 orang.

Tambahan 3 pasien masing-masing dari Kota Surabaya, Kota Probolinggo, dan Jombang.

Sementara pasien meninggal dunia bertambah menjadi 143 orang. Tambahan 2 orang masing-masing dari Sidoarjo dan Surabaya.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP), jumlahnya bertambah menjadi 3.971 pasien. Dari jumlah itu yang masih diawasi 1.063 pasien. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi 21.131 orang. Yang masih dipantau ada 4.770 orang.