Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Siswi SMP Dibunuh dan Ditemukan Tinggal Kerangka | Pengakuan Ferdian Paleka Saat Kabur

Kompas.com - 10/05/2020, 06:40 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Penemuan kerangka manusia di dekat kanal kebun sawit menghebohkan warga di Dusun Karya Jaya, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar, Jambi.

Dari pemeriksaan polisi, temuan warga itu ternyata kerangka seorang siswi SMP yang diketahui menghilang sejak Februari 2020.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Sementara di Bandung, Jawa Barat, YouTuber Ferdian Paleka berhasil ditangkap polisi.

Alasan Ferdian kabur karena panik. Pasalnya, setelah melakukan prank sembako berisi sampah menjadikan dirinya dicari banyak orang, termasuk polisi.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Siswi SMP dibunuh dan ditemukan tinggal kerangka

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Kasus penemuan kerangka manusia di Kabupaten Tanjabbar, Jambi, berhasil diungkap polisi.

Korban diketahui merupakan seorang siswi SMP berinisial IN (18).

Ia dibunuh oleh rekannya sendiri berinisial FR (21) yang dikenal melalui media sosial.

Alasan pelaku melakukan pembunuhan sadis tersebut karena kesal uang yang dipinjam korban sebesar Rp 250.000 tak segera dikembalikan.

"Dari pengakuan tersangka, ketika membahas soal utang yang tidak bisa dibayarkan, tersangka sakit hati dan kemudian membunuh korban dengan cara mencekik leher korban," ungkap Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro, dikutip Tribun Jambi, Kamis (7/5/2020).

Baca juga: Kisah Tragis Siswi SMP yang Dibunuh Sopir dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Berawal dari Utang Rp 250.000

2. Pengakuan YouTuber Ferdian Paleka kabur

YouTuber Ferdian Paleka saat berada di Mapolrestabes Bandung, Jumat (8/5/2020).KOMPAS.com/ AGIE PERMADI YouTuber Ferdian Paleka saat berada di Mapolrestabes Bandung, Jumat (8/5/2020).

YouTuber Ferdian Paleka berhasil ditangkap polisi di pada Jumat (9/5/2020) dini hari.

Ferdian mengaku kabur karena merasa panik setelah prank yang dilakukan dengan cara membagi sembako sampah dilaporkan polisi.

Terkait adanya tudingan bahwa sang ayah ikut melindunginya saat kabur dianggap tidak benar.

Sebab, saat itu ayahnya justru memintanya untuk segera menyerahkan diri.

"Ayah saya menyarankan saya menyerahkan diri, saya panik, saya takut karena banyak orang berdatangan ke rumah orangtua saya, jadi saya memilih kabur," kata Ferdian, seperti dilansir Kompas TV.

Baca juga: Ferdian Paleka: Ayah Sarankan Serahkan Diri, tapi Saya Takut dan Memilih Kabur

3. Viral Ferdian Paleka dibully ditahanan

YouTuber Ferdian Paleka (tengah) dan dua rekannya yang terlibat dalam video prank pembagian sembako berisi sampah.DOK. HUMAS POLRESTABES BANDUNG YouTuber Ferdian Paleka (tengah) dan dua rekannya yang terlibat dalam video prank pembagian sembako berisi sampah.

Video yang memperlihatkan YouTuber Ferdian Paleka dan rekannya dibully di dalam tahanan Polrestabes Bandung viral di media sosial.

Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya saat dikonfirmasi membenarkan perundungan tersebut.

Alasannya, karena tahanan lain dianggap tidak suka dengan kelompok Ferdian Paleka yang dengan sengaja melakukan prank sembako sampah.

"Itu terjadi karena tahanan tidak suka terhadap kelompok ini karena memberikan bantuan berisi sampah, mereka tidak suka, sehingga tahanan ini melakukan pem- bully-an kepada Ferdian cs," kata Ulung saat ditemui di Mapolretabes Bandung, Sabtu (9/5/2020).

Baca juga: Viral Video YouTuber Ferdian Paleka Digunduli dan Ditelanjangi Napi Lain, Ini Penjelasan Polisi

4. Warga kembalikan sembako

Irma (36), ibu rumah tangga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan saat mengembalikan paket sembako yang diterimanya lantaran tak tahan menyaksikan tetangganya kelaparan. Jumat, (8/5/2020).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Irma (36), ibu rumah tangga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan saat mengembalikan paket sembako yang diterimanya lantaran tak tahan menyaksikan tetangganya kelaparan. Jumat, (8/5/2020).

Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, bernama Irma Daeng Simba (36) mengembalikan sembako bantuan dari pemerintah.

Alasannya, karena merasa tak tega melihat tetangganya kelaparan saat pandemi corona.

Terlebih, saat ini dirinya sudah terdaftar sebagai penerima bantuan dalam Program Keluarga Harapan (PKH).

Ia berharap paket sembako yang diterimanya dapat diberikan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.

"Saya kembalikan ini sembako sebab saya merasa tidak berhak dan masih banyak warga yang membutuhkan," kata Irma.

Baca juga: Kisah Irma, Kembalikan Bantuan Sembako karena Tak Tahan Lihat Tetangga Kelaparan

5. Misteri sinyal tanda bahaya di Laut Bangka

Tim SAR temukan alat yang bisa mengirimkan sinyal tanda bahaya di Kepulauan Bangka Belitung.Dok. Tim SAR Tim SAR temukan alat yang bisa mengirimkan sinyal tanda bahaya di Kepulauan Bangka Belitung.

Misteri munculnya sinyal tanda bahaya yang sering mengecoh tim SAR di Laut Bangka, kepulauan Bangka Belitung akhirnya terungkap.

Setelah dilakukan pencarian, ternyata sinyal tersebut berasal dari alat pemancar sinyal yang diduga sengaja dibuang kapal tanker di perairan tersebut.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli mengatakan, setelah dilakukan pencarian selama 7 jam pelontar sinyal ditemukan pada koordinat 1°45.168'S 107°10.412'E.

"Selanjutnya tim mematikan perangkat tersebut dan balik ke dermaga," ujar Fazzli.

Baca juga: Misteri Sinyal Tanda Bahaya di Laut Bangka Akhirnya Terungkap

Sumber: Kompas.com (Penulis : Heru Dahnur, Abdul Haq | Editor : Abba Gabrillin, Aprillia Ika, Candra Setia Budi, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com