Ferdian mengaku kabur karena merasa panik setelah prank yang dilakukan dengan cara membagi sembako sampah dilaporkan polisi.
Terkait adanya tudingan bahwa sang ayah ikut melindunginya saat kabur dianggap tidak benar.
Sebab, saat itu ayahnya justru memintanya untuk segera menyerahkan diri.
"Ayah saya menyarankan saya menyerahkan diri, saya panik, saya takut karena banyak orang berdatangan ke rumah orangtua saya, jadi saya memilih kabur," kata Ferdian, seperti dilansir Kompas TV.
Baca juga: Ferdian Paleka: Ayah Sarankan Serahkan Diri, tapi Saya Takut dan Memilih Kabur
Video yang memperlihatkan YouTuber Ferdian Paleka dan rekannya dibully di dalam tahanan Polrestabes Bandung viral di media sosial.
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya saat dikonfirmasi membenarkan perundungan tersebut.
Alasannya, karena tahanan lain dianggap tidak suka dengan kelompok Ferdian Paleka yang dengan sengaja melakukan prank sembako sampah.
"Itu terjadi karena tahanan tidak suka terhadap kelompok ini karena memberikan bantuan berisi sampah, mereka tidak suka, sehingga tahanan ini melakukan pem- bully-an kepada Ferdian cs," kata Ulung saat ditemui di Mapolretabes Bandung, Sabtu (9/5/2020).
Baca juga: Viral Video YouTuber Ferdian Paleka Digunduli dan Ditelanjangi Napi Lain, Ini Penjelasan Polisi
Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, bernama Irma Daeng Simba (36) mengembalikan sembako bantuan dari pemerintah.
Alasannya, karena merasa tak tega melihat tetangganya kelaparan saat pandemi corona.
Terlebih, saat ini dirinya sudah terdaftar sebagai penerima bantuan dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
Ia berharap paket sembako yang diterimanya dapat diberikan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.
"Saya kembalikan ini sembako sebab saya merasa tidak berhak dan masih banyak warga yang membutuhkan," kata Irma.
Baca juga: Kisah Irma, Kembalikan Bantuan Sembako karena Tak Tahan Lihat Tetangga Kelaparan