Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Brigadir Polisi Heri, Bantu Keluarga Tak Mampu Tebus Jasad Korban Laka Lantas

Kompas.com - 09/05/2020, 17:23 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Cari keluarga korban via Facebook

Dijelaskannya, saat itu keluarga korban tidak bisa ditemukan. Bahkan warga di tempat korban tinggal pun tidak ada yang tahu.

Korban tidak memiliki kartu identitas dan hanya berbekal surat keterangan dari Kepala Desa.

"Dengan itu kita coba share ke Facebook, mohon bantuan ada korban kecelakaan lalu lintas, keluarga tak ditemukan, keadaan kritis kita kasih foto kita, foto di TKP, foto korban, kita kasih kontak person nomor kita dan dan Kades tempat tinggal saat itu," katanya.

Dalam beberapa hari, banyak yang berkomentar namun tidak ada yang mengarah kepada keluarganya.

Akhirnya pihaknya menemukan nomor Sekretaris Desa asal korban dan menelfonnya. Dikatakannya bahwa ini keadaan darurat.

Baca juga: Buntut Video Bullying YouTuber Ferdian Paleka Cs, Penjaga Diperiksa, Ponsel Disita

 

Sekdes tersebut membenarkan bahwa korban adalah warganya namun sudah lama tidak tinggal di desanya.

Dari Sekdes, pihaknya mendapatkan nomor telepon anaknya. Setelah dihubungi, anaknya mengatakan akan datang. Namun hingga 3 hari, anaknya tidak kunjung datang.

Ada juga keluarganya dari Sidikalang yang datang hanya sebentar melihat lalu pergi lagi.

Dia dihubungi pihak rumah sakit agar segera datang. Dia meminta agar rumah sakit melakukan upaya medis semampunya.

Sempat marah ke keluarga korban

 

Rumah sakit beralasan kondisi korban sudah kritis dan jika pun diambil tindakan kemungkinan korban akan meninggal dunia sehingga kehadiran keluarganya sangat penting untuk melihat langsung kondisi korban.

Terakhir hari Kamis (7/5/2020) dia dihubungi pihak rumah sakit dan diberitahu bahwa korban sudah meninggal dunia. Kemudian pihaknya memaksa keluarga korban agar datang ke rumah sakit.

"Saya sempat marah. Masa' manusia kalian buat kayak gini. Gimana rasa kemanusiaan kalian. Kau anaknya masak kau tidak ada respons sama sekali, begitu saya bilang ke anaknya, Fernando Sihombing," katanya.

Baca juga: Kasus Mayat Dalam Kardus di Medan, Korban Dibunuh Pacar, Dibantu Mantan dan Ibu Pacar

Alasan keluarganya tidak bisa datang ke rumah sakit karena tidak ada biaya atau ongkos untuk datang. Anaknya hanya berjualan buah keliling dan selama Covid-19, tidak bisa berjualan maksimal.

Dia pun menjelaskan, yang berlalu biar berlalu. "Ini korban sudah meninggal, kami serahkan ke keluarga agar dikebumikan di rumah atau di mana terserah keluarga," katanya.

Setelah disampaikan, lanjut Heri, keluarga korban justru pergi meninggalkannya satu persatu sambil bisik-bisik. Dia pun memanggilnya lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com