Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Siswi SMP yang Dibunuh Sopir dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Berawal dari Utang Rp 250.000

Kompas.com - 09/05/2020, 12:31 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warga yang berada di Jalan Pinang Merah RT 001, Dusun Karya Jaya, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar, Jambi, dihebohkan dengan ditemukannya kerangka manusia di dekat kanal kebun sawit, Sabtu (20/4/2020) lalu.

Oleh warga, penemuan kerangka tersebut dilaporkan ke polisi.

Polisi yang mendapat laporan tersebut, langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Fakta Ayah di Lampung Perkosa Anak Kandung, Dilakukan Selama 13 Tahun hingga Dilaporkan ke Polisi

Untuk kepentingan penyelidikan kerangka tersebut dibawa polisi ke rumah sakit untuk dilakukan peyelidikan.

Setelah dilakukan penyelidikan, Polres Tanjung Jabung Barat kemudian mengungkap identitas kerangka tersebut.

Pengungkapan identitas berawal dari adanya orangtua yang melapor anaknya hilang sejak bulan Februari atau sekitar dua bulan lalu.

"Dengan ciri-ciri pakaian dan barang bukti yang sama saat anak tersebut hilang. Orangtua itu membenarkan jika itu anaknya," ujar Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro, dikutip Tribun Jambi, Kamis (7/5/2020).

Baca juga: Ayah di Sleman Setubuhi Anaknya sejak SMP, Terbongkar dari Chat WhatsApp Korban yang Diketahui Tantenya

Identitas mayat itu adalah I, siswi SMP 1 Betara, Jambi, berusia 18 tahun.

Polisi mencurigai bahwa korban dibunuh oleh seseorang.

Kemudian, polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Hasilnya, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuh siswi SMP tersebut.

Baca juga: Pengakuan Oknum Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP: Saya Suka Sama Dia, tapi...

Pelaku diketahui berinisial FR (21), yang berprofesi sebagai sopir, warga Dusun Sungai Nyiur, Desa Karya Maju, Kecamatan Pangabuan, Tanjabbar, Jambi. FR diamankan polisi di rumahnya.

Dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian menemukan hp milik korban, uang Rp 5000 dan cincin yang ditemukan di TKP, serta kunci motor korban.

"Kata tersangka motor korban ditinggal di kebun itu. Tapi di TKP tidak ada, kita temukan hanya ada kunci motornya. Ini yang akan kita selidiki dan kita kembangkan," ungkapnya.

Guntur mengatakan, pelaku ditangkap dari like ke akun Facebook korban.

"Kita ketahui tersangka, dari penelusuran Facebook korban. Kita cari like-like di FB korban, dan yang sering nge-like adalah tersangka, kita curigai dan kita cari, dan tersangka mengakui telah membunuh korban," jelasnya.

Baca juga: Fakta Sopir Pikap Tampar Petugas SPBU Perempuan di Jabar, Tak Terima Ditegur, Korban Cabut Laporan

Sambung Guntur, tersangka diketahui baru berkenalan dengan korban melalui grup WhatsApp dan menjalin komunikasi satu minggu.

Dari pengakuan tersangka, kata Guntur, pelaku melakukan pembunuhan tersebut pada Februari lalu sekira pukul 15.00 WIB.

Pembunuhan itu terjadi berawal dari korban yang memiliki utang kepada pelaku sebesar Rp 250.000.

"Korban meminjam uang kepada tersangka sebesar Rp 250.000. Korban janji untuk mengembalikan uang tersebut dua hari setelah meminjam, namun korban tidak bisa mengembalikannya," ujarnya.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Ajak Anak Kandungnya Berhubungan Intim, Terbongkar Saat Digerebek Polisi Kasus Narkoba

Kemudian tersangka mengajak korban bertemu untuk membicarakan pembayaran uang yang dipinjam.

"Namun dari pengakuan tersangka, ketika membahas soal utang yang tidak bisa dibayarkan, tersangka sakit hati dan kemudian membunuh korban dengan cara mencekik leher korban," ungkapnya.

Setelah itu, tersangka mengambil hp milik korban yang kemudian membuang kunci motor yang dibawa korban.

"Jadi korban meninggal kemudian tubuhnya digulingkan hingga ke pinggir kanal," ujarnya.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 80 Ayat (3) Jo Pasal 76C Undang-undang RI No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 3 miliar.

Baca juga: Fakta 4 Wanita Bunuh Sopir Taksi Online dengan Kunci Inggris, Berawal dari Tak Bisa Bayar Ongkos

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul TERUNGKAP, Pembunuhan Siswi SMP di Betara Dipicu Masalah Hutang Rp 250 Ribu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com