PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Viral di media sosial video seorang kakek mencoba membuka paksa pintu yang dijaga dua orang yang mengenakan baju hazmat.
Dalam video berdurasi 23 detik yang diunggah akun Twitter @afifhasbullah, tampak dari dalam ruangan, kakek itu mencoba membuka paksa pintu yang dijaga dua orang.
Terjadi tarik menarik antara si kakek dan petugas.
Baca juga: Viral, Video Adu Mulut Bupati Lumajang Vs Bupati Boltim, Berawal Ucapan Bodoh ke Menteri
Hingga akhirnya kedua petugas melepaskan pegangannya karena tak kuat menahan.
Seorang kakek berstatus PDP ngamuk/berontak saat hendak dievakuasi ke ruang isolasi RSUD Tongas Probolinggo. Dengan bahasa madura, “jhe’ engkok tak salah, mak ekonceh labheng...”. Saya kan gak salah, kok pintunya dikunci, katanya.
— Afif Hasbullah (@afifhasbullah) May 8, 2020
Hmm... ada-ada aja. Mau taraweh atau Jumatan kek? pic.twitter.com/k33fsv1m0u
Kakek itu kemudian keluar sambil berbahasa daerah dengan hanya mengenakan celana dalam dan sarung yang diletakan di pundaknya.
“Jek reng engkok tak sala. Mak ekancenge labang (Padahal saya tidak salah, kok dikunci pintunya)," kata kakek itu dengan nada tinggi.
Baca juga: Viral, Video Polisi Dibentak, Dimaki, dan Diintimidasi Pelaku Pungli
Dari penelusuran Kompas.com, peristiwa itu terjadi di ruang perawatan Melati 3C, RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo.
Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Anang Budi Yoelijanto mengatakan, kakek itu seorang PDP asal Kecamatan Wonomerto yang berusaha melarikan diri.
Dua petugas sekuriti berusaha menahannya, tapi kakek berhasil keluar dari ruangan.
"Sekarang sudah aman, semua sudah tertangani dan berhasil diamankan. Ada miskomunikasi saja. Dia berada dalam pengawasan kami," kata Anang kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (8/5/2020).
Anang menambahkan, PDP itu merupakan pasien rujukan dari RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, dengan riwayat darah tinggi.
"Dua kali dilakukan rapid test, non-reaktif. Hanya saja dalam rujukan itu hasil rontgen, ada infeksi. Dia akan ditempatkan di puskesmas untuk observasi," ujar Anang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.