KOMPAS.com - Rekaman video yang memperlihatkan seorang anggota polisi menjadi korban intimidasi sejumlah preman viral di media sosial.
Kejadian tersebut terjadi di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Rabu (6/5/2020).
Salah seorang pelaku yang melakukan aksi intimidasi tersebut kini berhasil diamankan polisi.
Sementara di Bandar Lampung, Lampung, seorang gadis asal negara Kirgizstan menjalin asmara dengan pemandu wisata bernama Edo Junaidi.
Kisah asmara mereka bermula karena terjebak tak bisa pulang saat adanya pandemi corona di Bali.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.
Berikut ini lima berita Populer Nusantara selengkapnya:
Seorang anggota polisi bernama Aipda Rinkon Manik diintimidasi sejumlah preman saat bertugas mengatur lalu lintas di Jalan Sei Blumei, Dusun V, Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang.
Para preman di wilayah tersebut merasa tidak nyaman dengan kehadiran petugas tersebut.
Sebab, para pelaku diketahui sedang melakukan praktik pungutan liar terhadap sejumlah pengendara kendaraan yang melintas.
Video yang memperlihatkan aksi intimidasi yang dilakukan sekelompok preman tersebut bahkan sempat viral di media sosial.
Menyikapi hal itu, polisi langsung melakukan penyelidikan, dan salah satu pelaku berhasil diamankan.
Baca juga: Viral, Video Polisi Dibentak, Dimaki, dan Diintimidasi Pelaku Pungli
Kurbanbaeva Aiperi (19) gadis asal negara Kirgizstan menjalin asmara dengan Edo Junaidi, seorang pemandu wisata asal Bandar Lampung.
Kisah asmara mereka berawal saat sang gadis sedang liburan di Bali pada Januari 2020.
Karena tak bisa pulang akibat kebijakan lockdown di China dampak dari pandemi corona, ia akhirnya akrab dan menjalin asmara dengan Edo yang saat itu berprofesi sebagai pemandu wisata.
Hubungan asmara mereka akhirnya lanjut, dan kini si gadis tersebut bersedia diajak pulang ke rumah Edo di Bandar Lampung.
Video yang memperlihatkan perselisihan Bupati Lumajang Thoriqul Haq dengan Bupati Bolang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar viral di media sosial.
Dalam video tersebut keduanya terlihat adu mulut karena ucapan Bupati Boltim yang menyebut menteri bodoh.
Thoriq menilai ucapan yang disampaikan Bupati Boltim tidak sepantasnya diucapkan.
Sebab, para menteri saat ini diketahui sedang sama-sama berjuang menghadapi pandemi Covid-19.
“Saya Cak Thoriq, Bupati Lumajang, saya tentu kecewa bila ada seorang bupati mengatakan menteri bodoh. Kalau tidak salah Bupati Bolang Mongondow Timur,” kata Thoriq dalam video tersebut.
Baca juga: Viral, Video Adu Mulut Bupati Lumajang Vs Bupati Boltim, Berawal Ucapan Bodoh ke Menteri
Petugas Polresta Sidoarjo melakukan rapid test dadakan di Masjid Al-Ikhlas kompleks Perumahan Bluru Permai, Desa Bluru Kidul, Kecamatan Sidoarjo.
Rapid test dilakukan usai shalat tarawih di masjid tersebut.
Dari 123 orang yang dilakukan rapid test, enam di antaranya diketahui reaktif.
Mereka yang reaktif kemudian diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Ada 123 jamaah yang di-rapid test, 6 yang reaktif," kata Kapolresta Sidoarjo, Kombes Sumardji.
Baca juga: Usai Salat Tarawih, Jemaah di Sidoarjo Didatangi Petugas untuk Rapid Test Dadakan, 6 Orang Reaktif
M (16), nekat membakar truk bermuatan sawit di Jalan Peureulak-Peunaron, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Pembakaran tersebut diduga pelaku merasa kesal karena perusahaan pemilik truk tersebut tak memberinya pekerjaan.
"Pelaku kesal kepada perusahaan itu yang tidak memberikan pekerjaan kepada pelaku, sehingga ia melampiaskan kekesalannya dengan membakar mobil milik perusahaan tersebut,” jelas Kapolsek Ranto Peureulak Ipda Wisnu Bramantyo, seperti dikutip Serambinews.com, Selasa (5/5/2020).
Usai membakar truk itu, pelaku diketahui langsung kabur dan saat ini menjadi buron pihak kepolisian.
Baca juga: Detik-detik Pemuda Bakar Truk Perusahaan karena Tak Diberi Pekerjaan
Sumber: Kompas.com (Penulis : Bagus Supriadi, Dewantoro | Editor : David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.