Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20.956 Pemudik Masuk ke Purbalingga, Gedung Karantina Hanya Mampu Tampung 250 Orang

Kompas.com - 07/05/2020, 20:06 WIB
Iqbal Fahmi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com – Jumlah warga perantau yang mudik ke Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, hingga Kams (7/5/2020) mencapai 20.956 orang.

Angka tersebut tercatat oleh Dinas Perhubungan Purbalingga berdasarkan laporan tiap-tiap pos pantau yang ada di perbatasan kabupaten.

"Ada sembilan pintu masuk yang sering digunakan pemudik, yakni Kutabawa, Kalitinggar, Bukateja, Jompo, Kedungbenda, Terminal Purbalingga, Terminal Bukateja, dan Terminal Bobotsari," kata Kepala Dinas Perhubungan Purbalingga Yani Sutrisno melalui rilis tertulis, Kamis (7/5/2020).

Baca juga: Saya Ikhlas, Bagi Pemudik Saya Persilakan

Yani menyebut, personel di pos pantau bertugas mencatat identitas, mengecek kesehatan, dan memberikan gelang identitas orang dalam pemantauan (ODP) bagi setiap pemudik.

Dari data ini nanti akan ditindaklanjuti oleh desa tujuan pemudik agar dapat mengawasi karantina yang bersangkutan.

Sementara Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyayangkan masih ramainya pemudik dari zona merah seperti Jakarta, Bandung, Bogor, dan Depok.

"Dengan adanya pemudik yang setiap hari datang ke Purbalingga, saya menghimbau kepada seluruh tim gugus dan juga kepala desa desa untuk mengoptimalkan "Lapor Warga". Pastikan pemudik untuk bisa didata dan diarahkan untuk memeriksakan kesehatannya.” tutur Dyah.

Dyah juga memerintahkan tim Gugus tugas kecamatan dan desa untuk melakukan patroli pemantauan bagi para pemudik.

Baca juga: Modus Pemudik Kelabui Pemeriksaan Petugas: Naik Ambulans, Truk hingga Sewa Mobil

Tim harus memastikan pemudik melakukan karantina mandiri di rumah dan tetap menggunakan gelang identitas.

“Kalau bapak ibu menjumpai ada orang dengan gelang identitas masih keluyuran di luar rumah, saya minta tim gugus tugas desa dan kecamatan bertindak tegas. ODP yang masih berkeliaran di luar rumah wajib diarahkan untuk karantina di Buper Munjulluhur atau Gedung Korpri,” tegasnya.

Daya tampung 250

Pemudik yang datang ke Purbalingga, tapi sebanding dengan fasilitas gedung karantina tingkat Kabupaten Purbalingga.

Pemudik yang datang mencapai 20.956 orang, sedangkan fasilitas karantina hanya mampu menampung 250 orang.

Gedung karantina tersebut terdiri dari Gedung Korpri yang mampu menampung 100 orang dan Bumi Perkemahan (Buper) Munjulluhur yang mampu menampung 150 orang.

Gedung karantina ini akan digunakan oleh pemudik yang ingin dikarantina di luar rumah. Desa belum memiliki tempat karantina. Termasuk pemudik yang tidak disiplinmenjalani karantina di rumah.

Dyah memastikan gedung karantina ini sudah dapat beroperasi pekan depan.

"Fasilitasnya ada tempat tidur velbed, MCK, televisi, wifi, sarana olahraga dan tenaga kesehatan yang akan memantau kesehatan penghuni rumah karantina. Termasuk makan dan minum semua ditanggung oleh pemerintah," ujarnya.

Dyah meminta, seluruh pemudik untuk disiplin melakukan karantina, baik karantina mandiri di rumah, karantina tingkat desa ataupun kabupaten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com