Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pandemi, Pertamina Tunda Pemboran Sumur Baru di Timur Indonesia

Kompas.com - 07/05/2020, 14:17 WIB
Aprillia Ika

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Produksi Minyak di Lapangan Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, tetap tinggi di tengah pandemi Covid-19, sebagai wujud ketahanan energi.

Produksi minyak di lapangan ini mencapai 8.696 barrel oil per day (BOPD). Ditopang keberhasilan pemboran sumur SKW-103 yang memberikan kontribusi minyak 947 BOPD.

Asset 4 General Manager PT Pertamina EP Agus Amperianto menjelaskan jika industri migas Indonesia saat ini menghadapi triple shock, yakni pandemi corona, melemahnya harga minyak dunia dan tingginya nilai dollar AS.

"Hal tersebut tentunya berdampak terhadap operasi kami di sektor hulu migas. Namun alhamdulillah dengan segala doa dan upaya, kami berhasil menyelesaikan pemboran sumur SKW-I03 di Sukowati Field," tulisnya melalui rilis ke Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Sementara capaian produksi Pertamina EP Asset 4 hingga April 2020, untuk minyak mencapai 15.437 BOPD atau 99,11 persen terhadap target. Sementara untuk Gas mencapai 171.76 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari (MMSCFD) atau 103,47 persen terhadap target.

Baca juga: Pertamina Temukan Cadangan Minyak di Sumur FK-1 Indramayu

Tunda pemboran sumur baru

Turunnya harga minyak dunia membuat kinerja Pertamina EP Asset 4 terdampak.

Agar dapat menyelesaikan target produksi hingga akhir tahun 2020, mereka akan mempertahankan produksi eksisting agar tidak banyak sumur yang mengalami produksi rendah atau tidak berproduksi.

"Serta mengoptimalkan produksi sumur tua," kata Agus.

Kemudian, melakukan evaluasi pemboran minyak yang disesuaikan dengan keekonomian dan sensitivitas harga minyak.

"Dapat kami sampaikan juga, bahwa hingga akhir tahun 2020 kegiatan pemboran sumur baru sementara ditiadakan, pemboran ditunda ke tahun 2021 karena kondisi triple shock juga karena sedang dalam proses IPPKH dan penyiapan lokasi bor," jelas Agus.

Baca juga: Permintaan BBM Turun, Pertamina Balikpapan Hentikan Operasi 2 Kilang

Efisiensi program kerja saat harga minyak turun

Sementara itu, President Director PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf, menambahkan bahwa Pertamina EP optimis untuk bisa melalui masa sulit akibat penurunan harga minyak dunia yang terjadi dengan sangat cepat dalam kurun waktu hitungan hari.

"Apalagi Pertamina EP memiliki pengalaman operasi di tengah rendahnya harga minyak sehingga kondisi saat ini bukan hal yang terlalu mengejutkan. Pertamina EP telah menyiapkan strategi jika kondisi anjloknya harga minyak terus berlangsung dalam waktu yang tidak lama," kata Nanang.

"Tidak ada pembatasan biaya sepanjang setiap biaya yang dikeluarkan berdampak pada peningkatan kinerja, produksi, cadangan, HSSE, dsb. Hal-Hal yang tidak berhubungan dengan produksi dan peningkatan cadangan dan sebagainya, ya kita tidak lakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com