Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ngadiyem Relakan Rumahnya untuk Isolasi Pemudik

Kompas.com - 07/05/2020, 11:27 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ngadiyem warga Budur RT5, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, merelakan rumahnya sebagai tempat isolasi bagi pemudik maupun Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Tak hanya itu, dia tidak meminta uang listrik, dan peralatan tidur pun disediakan olehnya.

"Kulo iklas bagi pemudik kulosumanggakaken (saya iklas, bagi pemudik saya persilakan)," kata Ngadiyem kepada Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi Selasa (6/5/2020). 

Rumah yang disumbangkan ini sebenarnya setiap hari ditinggali, namun dirinya masih memiliki rumah lainnya untuk ditinggali bersama keluarga.

Alasannya dirinya merelakan rumahnya ini karena merasa prihatin dengan kondisi saat ini, banyak pemudik yang datang. 

Baca juga: Tak Punya Gawai untuk Akses Belajar Online, Guru di Gunungkidul Datangi Siswanya

Dirumah yang digunakan isolasi ini ada dua kamar tidur, satu ruang tamu, dan kamar mandi. Untuk kasur dan peralatan tidur sudah ada, dan jika memerlukan tambahan alas tidur pun dirinya berjanji akan menyediakan.

"Semua gratis, listrik dan air juga ada tinggal pakai saja. Saya iklas semuanya," ucap Ngadiyem. 

Salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Panggang, Rino Caroko mengaku mendukung langkah Ngadiyem, dan bersama masyarakat lainnya akan berupaya membantu jika nantinya rumah itu digunakan sebagai lokasi isolasi bagi pemudik.

"Kami mendukung, dan berupaya saling membantu," ucap Rino.

Baca juga: Siswa di Gunungkidul Harus Naik Turun Gunung agar Bisa Belajar Online

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com