Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gempa 7,3 Magnitudo di Maluku akibat Subduksi Laut Banda, Tak Berpotensi Tsunami dan Kepanikan Warga

Kompas.com - 07/05/2020, 06:47 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang wilayah barat laut Pulau Maluku, Rabu (6/5/2020) malam.

Meski dipastikan tak berpotensi tsunami, gempa itu menimbulkan kepanikan.

Warga berhamburan ke luar lantaran kuatnya getaran gempa.

Warga pun sempat takut kembali ke rumah.

Baca juga: Gempa 7,3 Guncang Maluku Tenggara Barat, Tidak Berpotensi Tsunami

Panik, tak berani kembali

Ilustrasi gempa bumiShutterstock Ilustrasi gempa bumi
Salah satu warga Tiakur bernama Caleb Orno mengemukakan, warga berhamburan keluar ketika gempa mengguncang wilayah mereka.

"Gempa di sini sangat kuat sekali, kami semua keluar rumah," kata dia.

Caleb mengaku, hingga beberapa saat setelah gempa terjadi, warga belum berani kembali ke rumah mereka.

Ia pun belum dapat memastikan kerusakan yang diakibatkan gempa.

"Kami masih di luar, belum berani masuk ke rumah, kalau soal rumah rusak saya belum," kata dia.

Baca juga: Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Maluku, Warga Panik Berhamburan

 

Ilustrasi gempa bumiShutterstock Ilustrasi gempa bumi
Tak berpotensi tsunami

Sementara warga di Kepulauan Tanimbar Simon Barutresia mengaku, gempa terasa sangat kuat.

"Paling kuat sekali di sini," kata Simon.

Mengutip akun resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan 180 kilometer dari barat laut Maluku tenggara barat.

Kedalaman gempa berada di titik 133 kilometer.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com dari BMKG Stasiun Ambon, gempa berlokasi 6.95 Lintang Selatan dan 130.04 Bujur Timur.

"Kami mengimbau kepada warga tidak perlu panik karena gempanya tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Seksi Data dan Infoemasi BMKG Stasiun Ambon Andi Azhar Rusdin.

Baca juga: Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Maluku, Warga Panik Berhamburan

Dipengaruhi adanya subduksi Laut Banda

Ilustrasi laut, samudra Ilustrasi laut, samudra
Andi menjelaskan, gempa yang berpusat di selatan Laut banda itu dipengaruhi oleh adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

Subduksi adalah interaksi lempeng tektonik dengan arah gerak konvergen hingga salah satu lempeng mengalami penunjaman.

Gampa ini berjenis gempa menengah

"Gempa bumi 7,3 magnitudo yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi menengah yang diakibatkan oleh adanya subdiksi Laut Banda," kata Andi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme sesar naik," kata dia.

Setelah gempa utama tersebut, Andi mengatakan, masih ada beberapa gempa susulan di wilayah itu.

Baca juga: Gempa Maluku Magnitudo 7,3, Warga: Kami Masih di Luar, Belum Berani ke Rumah

Imbauan pada warga

Andi mengimbau warga setempat tak panik dan tetap tenang.

Sebab, gempa tidak berpotensi tsunami.

Warga diminta menghindar dari bangunan retak atau rusak akibat gempa.

“Kami mengimbau kepada warga tidak perlu panik karena gempanya tidak berpotensi tsunami. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pinta dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com