Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya 4 Bersaudara karena Rebutan Tanah Warisan

Kompas.com - 06/05/2020, 19:13 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Polisi menetapkan enam orang berinisial TO, JR, LL, JRG, H, dan TR sebagai tersangka tewasnya empat warga asal Desa Faar, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, berinisial HR, FR, ES, dan AS.

Adapun korban dan pelaku masih bersaudara. 

Insiden pembantaian yang menggegerkan warga ini dipicu perebutan tanah warisan.

Baca juga: Duduk Perkara Kasus Pembantaian 4 Bersaudara yang Jasadnya Ditemukan di Hutan

Kapolres Maluku Tenggara AKBP Alfaris Pattipawael mengatakan, aksi pembantaian itu bermula saat HR mendapat informasi bahwa saudara-saudaranya, FR, ES dan AS, sedang membersihkan tanah yang disengketakan.

HR kemudian menghubungi dua anaknya dan sejumlah saudara iparnya untuk pergi ke lokasi.

“Jadi HR ini panggil sejumlah ipar dan dua anaknya setelah mengetahui para korban (FR, ES, dan AS) yang juga saudaranya ini sedang pameri (membersihkan) tanah yang disengketakan itu,” kata Alfaris kepada Kompas.com via telepon, Rabu (6/5/2020).

Baca juga: 4 Bersaudara Tewas Dibunuh, Seluruh Jenazah Ditemukan di Hutan

Sesampainya di lokasi, HR, dua anaknya, serta ipar-iparnya langsung terlibat pertengkaran dengan FR, ES, dan AS.

Saat ituFR langsung menyerang HR dengan parang hingga menyebabkan HR tewas di tempat.

Alfaris mengatakan, setelah melihat orangtuanya tewas dibunuh, kedua anak HR langsung menyerang FR  yang saat itu sedang memegang sebilah parang hingga tewas.

 

Setelah membunuh FR, kedua anak HR juga menyerang ES dan AS.

“ES dan AS ini juga dibunuh oleh kedua anak HR ini, jadi mereka ini semua bersaudara,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, empat warga Desa Faan, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, ditemukan tewas di hutan tak jauh dari jalan raya menuju Bandara Ibra, Maluku Tenggara, Selasa (5/5/2020) sore.

Keempat korban yang diketahui masih memiliki hubungan saudara ini ditemukan tewas dengan kondisi menggenaskan dengan sekujur tubuh penuh luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com