Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Hura-hura Kelulusan Siswa-siswi SMA di Tengah Wabah Corona

Kompas.com - 06/05/2020, 14:34 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah siswa dan siswi SMA Negari 1 Kunto Darussalam di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, merayakan kelulusan dengan corat-coret seragam.

Mereka juga mengunggah foto tak senonoh saat merayakan kelulusan di media sosial pribadinya. Video dan foto mereka pun viral di media sosial.

Padahal pihak sekolah telah mengumumkan kelulusan pada Sabtu (2/5/2020) malam agar siswa tidak merayakan kelulusan di tengah pandemi Covid-19 dengan konvoi dan kumpul-kumpul.

Baca juga: Dewan Pendidikan Riau Usul Kepsek Tinjau Ulang Kelulusan Siswa-siswi SMA yang Beraksi Tak Senonoh

Namun para siswa itu nekat merayakan kelulusan keesokan harinya pada Mingg (3/5/2020).

Pesta kelulusan mereka sempat dibubarkan oleh polisi. Namun bukannya pulang, mereka malah mencari lokasi baru untuk merayakan kelulusan.

Di video yang diunggah salah satu siswi, terekam ada seorang siswi yang menggambar alat kemaluan laki-laki di roknya.

Mereka juga terlihat saling peluk dan berpose tak senonoh.

Baca juga: Kronologi Perayaan Kelulusan Siswa SMA dengan Aksi Tak Senonoh

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Kaharuddin mengatakan rok yang digunakan oleh siswi tersebut bukan seragam sekolah.

Menurutnya rok sekolah yang digunakan panjang hingga mata kaki. Sedangkan baju sekolah lengan panjang.

Kaharuddin sangat menyayangkan aksi para siswa siswi tersebut. Terlebih aksi tersebut dilakukan di tengah pandemi corona dan juga bulan Ramadhan.

Ia juga menyebut aksi para pelajar tersebut tidak etis dan melanggar tradisi Negero Seribu Suluk tersebut.

Baca juga: Fakta Siswa Siswi SMA di Riau Rayakan Kelulusan dengan Coret-coret, Viral di Medsos hingga Minta Maaf

"Orangtua mereka juga sedikit lalai mengawasi. Mestinya kan bisa ditanya tujuan anak mau ke mana pakai seragam sekolah. Dan, ini juga kelalaian semua pihak. Sehingga, kami mengimbau hal ini tidak terulang lagi," ucap dia.

Ia juga mengatakan pesta kelulusan itu hanya dilakukan oleh beberapa siswa saja.

"Informasinya hanya beberapa siswa. Mereka konvoi jalan disekitar Kecamatan Kunto Darussalam," sebutnya.

Baca juga: Fakta di Balik Aksi Corat-coret dan Hura-hura Siswa SMA di Riau Saat Kelulusan

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Kaharudin mengatakan, para yang melakukan aksi tak terpuji saat kelulusan, sudah meminta maaf.

Permintaan maaf itu disampaikan oleh siswa siswi melalui media sosialnya.

"Siswa sudah mengakui (perbuatannya) itu, lalu minta maaf. Mungkin cukup di situ saja. Untuk kelanjutannya, saya juga akan menghubungi kepala sekolahnya nanti," kata Kaharudin melalui sambungan telepon, Senin (4/5/2020).

Baca juga: Siswa-siswi SMA di Riau yang Fotonya Viral Rayakan Kelulusan dengan Aksi Coret-coret Minta Maaf

Sekolah diminta tinjau ulang kelulusan

Pengumuman kelulusan siswa SMA/sederajat di Provinsi Gorontalo akan dikawal oleh aparat kepolisian untuk mengantisipasi berkumpulnya siswa dan konvoi di jalanan.KOMPAS.COM/DIKBUDPORA GTO Pengumuman kelulusan siswa SMA/sederajat di Provinsi Gorontalo akan dikawal oleh aparat kepolisian untuk mengantisipasi berkumpulnya siswa dan konvoi di jalanan.
Sementara itu Dewan Pendidikan Provinsi Riau meminta agar Dinas Pendidikan Riau segera mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan terkait aksi siswa-siswi telah mencoreng dunia pendidikan ini.

"Jika perlu kepala sekolah meninjau kembali surat keputusan tentang kelulusan, atau menahan ijazahnya dan tindakan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku terhadap oknum siswa-siswi yang melakukan tindakan tidak senonoh. Itu dengan alasan pertimbangan nilai karakter (budi pekerti) mereka belum memenuhi standar kelulusan," terang Zulkarnaen.

Ia mengaku prihatin dan meyayangkan kejadian tersebut.

Baca juga: Meski Ada Pandemi Corona, Perguruan Tinggi Diminta Tak Tunda Kelulusan Mahasiswa

"Kejadian yang terjadi di saat kita baru sehari memperingati Hari Pendidikan Nasional. Ini tidak hanya mencoreng dunia pendidikan Riau, tetapi juga masyarakat Riau sebagai masyarakat yang berbudaya Melayu," ungkap Zulkarnaen, Selasa (5/5/2020).

Dia juga mengatakan aksi yang dilakukan para pelajar tersebut tidak menggambarkan sikap, perilaku, etika dan moral seorang siswa yang sedang menjalani pendidikan.

Aksi siswa tersebut sudah melampaui batas-batas etika dan moral yang diajarkan di sekolah.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kunto Darussalam, Rapani tidak mau berkomentar terkait perilaku sejumlah siswanya itu.

Baca juga: PHK Massal, Lulusan SMA Hingga D3 Rela Jadi Asisten Rumah Tangga

Kompas.com sudah berulangkali mencoba konfirmasi. Namun sambungan telepon tidak dijawab dan pesan WhatsApp yang dikirim tidak dibalas, meski yang bersangkitan sedang online.

Sementara itu di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, para pelajar yang menggunakan seragam sekolah penuh coretan itu berkonvoi keliling Kota Bima setelah dinyatakan lulus, Rabu (8/4/2020).

Aksi dengan mengendarai sepeda motor itu meresahkan pengguna jalan lainnya. Mereka kemudian diamankan oleh aparat Polres Bima Kota.

Baca juga: Kendarai Motor yang Lampunya Mati, 3 Lulusan SMK Tewas Tertabrak Truk

"Kita dapat informasi ada pelajar yang ramai-ramai konvoi, kemudian kita ke lokasi. Ada belasan siswa-siswi kita amankan," ujar Kasat Binmas Polres Bima Kota, AKP A Yamin saat dihubungi, Rabu.

"Mereka sudah dilarang dan sekolah juga sudah diliburkan agar siswa tidak ke luar rumah, tapi mereka malah nekat melakukan konvoi. Kegiatan seperti ini tidak pantas dilakukan di tengah pandemi Covid-19, makanya kita langsung ambil tindakan," ujarnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung, Syarifudin | Editor: Farid Assifa, Aprillia Ika, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com