Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang "Ambyar" Setelah The Godfather of Broken Heart Didi Kempot Berpulang...

Kompas.com - 06/05/2020, 12:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - "mak bedunduk mak pethungul, virus corona nengngopo kowe njedhul, (mak bedunduk) (mak pethungul) ojo cedhak-cedhak awas ojo podho ngumpul"

Bait lagu di atas diambil dari karya terakhir Didi Kempot yang berjudul "Ojo Mudik".

Melalui lagu itu, mendiang maestro campursari tersebut ingin mengajak masyarakat untuk tidak mudik saat wabah corona masih melanda. 

Memang, lagu tersebut tak mendayukan suasana patah hati, namun cerita di balik lagu itu mengungkapkan kepedulian sosok Sang Maestro kepada masyarakat yang tengah merana karena wabah corona.

Baca juga: Ribuan Sobat Ambyar Mengantar Didi Kempot ke Peristirahatan Terakhir

Sejumlah cerita dan kenangan terungkap setelah Didi Kempot berpulang. 

Jasmani, asisten pribadi almarhum penyanyi Didi Kempot mengisahkan, The Godfather of Broken Heart sempat mengeluhkan sesak napas sebelum menghembuskan nafas terakhir.

"Dadanya terasa sesak katanya," kata Jasmani, dilansir dari Tribunnews, Selasa (5/5/2020) pagi.

Setelah itu, Jasmani dan beberapa orang segera membawa pria yang bernama asli Dionisius Prasetyo ke Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah.

"Langsung dibawa ke rumah sakit, kita jalan pukul 07.15 WIB," terang dia.

Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, Didi Kempot dinyatakan meninggal pukul 07.45 WIB.

Baca juga: Bagikan Uang dan Mi Naik Porsche, Apa Kata Crazy Rich Surabaya soal YouTuber Ferdian Paleka?

Sang maestro Campursari itu pun meninggal dalam usia 53 tahun karena mengalami henti jantung. 

"Kondisi tidak sadar, henti napas, henti jantung," kata dokter Divan Fernandez, dikutip dari Kompas TV, Selasa (5/5/2020).

Dokter yang menangani Didi Kempot tersebut, menyatakan, hanya sempat merawat Didi selama 20 menit sejak dilarikan ke rumah sakit pukul 07.25.

Sementara itu, kakak kandung Didi Kempot, Lilik, mengatakan, adiknya sempat mengeluhkan sakit dan terasa panas.

"Semalam sedang mendengarkan lagu, terus bilang, ini kok panas. Nunggu di hotel dulu. Setelah satu jam, pulang, ke dokter dulu," kata Lilik menceritakan saat-saat terakhir bersama adiknya.

Penyesalan Kaesang

Kaesang Pangarep putra Presiden Jokowi mengambil swafoto bersama pengunjung Mal Botani Square, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/12/2019). Jokowi datang bersama anaknya Kaesang Pangarep saat berkunjung ke mal.KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Kaesang Pangarep putra Presiden Jokowi mengambil swafoto bersama pengunjung Mal Botani Square, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/12/2019). Jokowi datang bersama anaknya Kaesang Pangarep saat berkunjung ke mal.

Kepergian Didi Kempot membuat putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, menyesal dirinya pernah tak sempat memenuhi permintaan video call almarhum.

Kaesang lalu menceritakan, komunikasinya dengan Lord Didi terjalin karena ia sempat meminta izin membuat kaos dengan gambar yang terinspirasi dari Didi Kempot.

"Salah satu penyesalan waktu itu adalah diajakin video call dengan beliau, tetapi karena kesibukan dengan tugas dan ujian kuliah, saya belum bisa," kicau Kaesang dalam akun Twitter-nya, Selasa (5/5/2020).

Tak bisa tidur

ardha-didi-kempottttt ardha-didi-kempottttt

Duka mendalam juga dirasakan seorang bocah tunanetra bernama Ardha Krisna Pratama.

Bocah asal RT 34/RW 10, Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diketahui pernah diajak berduet dengan Didi Kempot.

"Tadi malam saya sempat cemas, tidak bisa tidur, rasanya pengen gerak ke mana-mana," kata Ardha, Selasa (5/5/2020).

Ardha yang sebelumnya sempat diajak duet dan dilibatkan dalam proses rekaman oleh Didi Kempot itu merasa sangat kehilangan dengan adanya kabar duka tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com