Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan Ini, Tak Ada Tradisi Bagi Bubur Samin di Solo, Warga Kecewa

Kompas.com - 06/05/2020, 11:39 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Tradisi pembuatan dan pembagian bubur samin khas Banjar di Masjid Darussalam Kota Solo pada Ramadhan tahun ini sementara ditiadakan.

Takjil yang disajikan takmir masjid setiap sore hari menjelang berbuka puasa ini selalu ramai diserbu oleh pengunjung.

Para pengunjung yang datang tidak hanya dari warga Solo. Tetapi ada dari luar Solo. Mereka jauh-jauh ke Solo demi mendapatkan bubur samin khas Banjar.

Baca juga: Tradisi Bubur Samin, Simbol Kebersamaan Saat Ramadhan

Bahkan, warga yang ingin menikmati kudapan bubur terbuat dari bahan utama beras, irisan daging sapi, dan minyak samin dengan aroma khas ini harus rela mengantre.

Namun, pemandangan ini sudah tidak lagi terlihat di halaman Masjid Darussalam yang berlokasi di Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan pada bulan puasa ini.

Pengunjung yang ingin mencicipi bubur samin harus kecewa karena selama pandemi wabah corona atau Covid-19 ditiadakan.

"Kecewa banget, tidak hanya saya. Banyak warga lainnya yang tentunya sedih," kata seorang warga Karanganyar, Isha'an kepada Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Dia mengatakan, setiap sore banyak warga, baik yang membutuhkan untuk buka puasa atau sekedar ingin mengobati rindu makan bubur Banjar.

Tetapi, puasa tahun ini tradisi bubur samin itu terpaksa harus ditiadakan untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan virus corona.

"Semoga Covid-19 segera berlalu dan tradisi pembagian bubur samin bisa berlangsung kembali," harap dia.

Ketua Takmir Masjid Darussalam Solo, HM Rosyidi Muchdlor mengatakan, panitia sudah menggelar rapat pada 16 Maret 2020 untuk membahas peringatan hari besar Islam yang antara lain, Isra Miraj, puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2020.

Termasuk juga untuk kegiatan pembuatan dan pembagian takjil bubur samin khas Banjar yang dilaksanakan setiap sore hari menjelang buka puasa.

Tetapi, karena ada wabah virus corona atau Covid-19, semua kegiatan ditiadakan sementara.

"Di Masjid Darussalam ini kalau rapat semuanya. Isra Miraj, puasa, Idul Fitri dan tadarusan semua jadi satu. Semua proposal sudah disusun. Selang berapa hari ada corona itu. Pertama kali Isra Miraj dibatalkan," kata Rosyidi.

Pembatalan ini dikarenakan adanya anjuran dari pemerintah supaya tidak ada kegiatan yang mengundang banyak orang atau berkerumun massa.

Akhirnya, kata dia, panitia menghubungi para donatur kegiatan terkait selama Ramadhan baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

Sebab, tradisi takjil bubur samin ini sudah dikenal masyakat luas tidak hanya dari dalan negeri, namun juga luar negeri.

"Panitia meniadakan sementara tidak membuat, membagikan takjil bubur samin karena ada corona pada tahun ini. Insya Allah kalau corona sudah selesai akan diadakan pembagian bubur samin lagi," terang dia.

Baca juga: Buka Bersama dengan Bubur Samin di Masjid Darusallam Solo

Meski ditiadakan sementara karena corona, Rosyidi mengatakan, Masjid Darussalam masih melaksanakan kegiatan sholat tarawih dan sholat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan.

Setiap bulan Ramadhan, Masjid Darussalam selalu membuat takjil bubur samin khas Banjar sebanyak 50 kilogram untuk 1.200 porsi.

Bubur samin dibuat dari bahan utama beras, sayuran, bumbu rempah, irisan daging sapi, susu dan minyak samin dan aroma khas.

"1.000 porsi kita bagikan dan sisanya 200 porsi untuk takjil di masjid ditambah kopi susu, kurma, dan kue dari jamaah masjid," terang dia.

Sebagai gantinya bubur samin khas Banjar karena ditiadakan sementara ada corona adalah takjil berupa nasi bungkus.

Meskipun ada yang merasa kecewa, jelas dia, panitia telah mengumumkan terkait ditiadakannya sementara pembuatan dan pembagian bubur samin khas Banjar di tengah pandemi corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com