SOLO, KOMPAS.com - Tradisi pembuatan dan pembagian bubur samin khas Banjar di Masjid Darussalam Kota Solo pada Ramadhan tahun ini sementara ditiadakan.
Takjil yang disajikan takmir masjid setiap sore hari menjelang berbuka puasa ini selalu ramai diserbu oleh pengunjung.
Para pengunjung yang datang tidak hanya dari warga Solo. Tetapi ada dari luar Solo. Mereka jauh-jauh ke Solo demi mendapatkan bubur samin khas Banjar.
Baca juga: Tradisi Bubur Samin, Simbol Kebersamaan Saat Ramadhan
Bahkan, warga yang ingin menikmati kudapan bubur terbuat dari bahan utama beras, irisan daging sapi, dan minyak samin dengan aroma khas ini harus rela mengantre.
Namun, pemandangan ini sudah tidak lagi terlihat di halaman Masjid Darussalam yang berlokasi di Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan pada bulan puasa ini.
Pengunjung yang ingin mencicipi bubur samin harus kecewa karena selama pandemi wabah corona atau Covid-19 ditiadakan.
"Kecewa banget, tidak hanya saya. Banyak warga lainnya yang tentunya sedih," kata seorang warga Karanganyar, Isha'an kepada Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
Dia mengatakan, setiap sore banyak warga, baik yang membutuhkan untuk buka puasa atau sekedar ingin mengobati rindu makan bubur Banjar.
Tetapi, puasa tahun ini tradisi bubur samin itu terpaksa harus ditiadakan untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan virus corona.
"Semoga Covid-19 segera berlalu dan tradisi pembagian bubur samin bisa berlangsung kembali," harap dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan