KOMPAS.com- Meski kasus positif Covid-19 di Indonesia kian bertambah namun rupanya kesadaran masyarakat mengenai penularan virus ini belum sepenuhnya terbangun.
Bahkan masih ada warga yang berstatus positif Covid-19, pasien dalam pengawasan (PDP) hingga orang dalam pemantauan (ODP) justru keluyuran.
Di Mataram, ada pasien Covid-19 yang justru melakukan shalat tarawih bersama dengan warga.
Sedangkan di Surabaya, seorang ODP malah bepergian menemui saudaranya.
Penertiban ODP, PDP hingga pasien positif Covid-19 pun digalakkan.
Kepolisian Jawa Timur membentuk Tim Covid Hunter untuk memburu pasien corona yang tak disiplin melakukan karantina.
Sedangkan di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Dewan Adat Dayak memberlakukan sanksi hukum adat bagi ODP, PDP yang berkeliaran di tengah masyarakat.
Berikut kasusnya di sejumlah daerah di Indonesia:
Baca juga: 4 Kasus Pasien Positif Corona Kabur dari RS, karena Jenuh hingga Takut Kesepian
Bahkan saat didatangi, S enggan dijemput petugas dan mengajak mereka berdebat.
Awalnya, S sempat mengikuti Ijtima Ulama Dunia di Gowa.
Petugas kemudian melakukan uji tes swab. Namun rupanya, ia tak pernah menjelaskan pada lingkungannya mengenai tes swab tersebut.
Warga pun tak tahu. S yang seharusnya menjalani karantina malah berkeliaran hingga shalat tarawih.
"Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada. Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar. Kami cek justru shalat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," kata Camat Cakranegara Erwan
Sempat berdebat alot dengan petugas, S pun akhirnya dijemput dan dibawa ke RS.
Baca juga: 5 Kasus Bayi Positif Covid-19 dalam Sepekan Terakhir, Tertular TKI hingga Orangtua