Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Kasus Positif Corona di Tembagapura, Ini Langkah PT Freeport Indonesia

Kompas.com - 06/05/2020, 09:18 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Perwakilan PT Freeport Indonesia Jayapura Sony Warobay melaporkan situasi penanganan penyebaran virus corona di lingkungan perusahaan dalam Rapat Forkompinda Papua di Gedung Negara, Kota Jayapura, pada Selasa (5/5/2020).

Menurut Sony, terdapat 52 kasus positif di Tembagapura, dengan jumlah pasien yang dirawat sebanyak 46 orang.

"Jumlah terpapar positif (corona) di Tembagapura dalam tiga hari terakhir memang tinggi, data saat ini sebanyak 52 orang, termasuk di dalamnya satu meninggal di bulan lalu, kemudian ada lima orang sembuh, jadi masih ada 46 yang dirawat," kata Sony di Gedung Negara, Jayapura.

Dari 46 pasien positif Covid-19 itu, delapan pasien dirawat di RS Tembagapura. Sisanya, masih dalam proses pemulihan di barak isolasi yang difungsikan sebagai bagian dari RS Tembagapura.

Menurutnya, peningkatan kasus positif virus corona baru atau Covid-19 di lingkungan PT Freeport Indonesia meningkat signifikan karena pemeriksaan rapid test yang dilakukan.

"Jumlah positif yang siginifikan itu diperoleh karena PT Freeport bertindak cepat melakukan rapid test kepada kelompok karyawan yang mendiami salah satu barak yang sebelumnya terdapat satu pasien positif," kata Sony.

Baca juga: Fakta 51 Orang Positif Corona Terkait Freeport, Pemerintah Panggil Perusahaan untuk Jelaskan Situasi

Sebanyak 400 pegawai menjalani rapid test virus corona baru. Hasilnya, 90 orang dinyatakan reaktif.

Tim medis pun mengambil sampel cairan tenggorokan dari 90 pegawai itu untuk diperiksa melalui metode PCR di Balitbangkes Jayapura.

"Dan didapat jumlah yang datanya saya sebutkan tadi dan yang terakhir jadi 46," katanya.

Siapkan tiga barak isolasi

PT Freeport telah menyiapkan tiga barak isolasi dengan kapasitas 600 tempat tidur di Tembagapura.

Selain itu, dua barak isolasi berkapasitas 200 tempat tidur disiapkan di Mile 38, wilayah dataran rendah Kuala Kencana.

 

Selain RS Tembagapura, Freeport juga menyiapkan tempat perawatan lain.

"Kami juga akan meningkatkan status klinik di Kuala Kencana jadi tempat rawat inap untuk antisipasi, termasuk mendatangkan tambahan tenaga medis," kata Sony.

PT Freeport juga mendatangkan alat tes PCR untuk memangkas waktu pemeriksaan sampel pasien yang diduga terinfeksi virus corona.

"Kami juga sudah mendatangkan alat tes PCR yang akan kami fungsikan di pertengahan Mei nanti. Dengan demikian pasien di Timika bisa langsung tertangani," ujar Sony.

PT Freeport Indonesia juga akan melakukan rapid test massal terhadap seluruh pekerjanya.

Sementara itu, aktivitas pekerja PT Freeport Indonesia di Tembagapura pun tetap berjalan. Meski intensitas pekerjaan dikurangi.

Baca juga: Pemprov Papua Minta Freeport Rapid Test Seluruh Karyawannya

Sony mengatkaan, perjalanan adri dan menuju dataran tinggi telah dihentikan sejak 25 Maret 2020.

"Dan menghentikan penerbangan airfast untuk membawa penumpang dari luar Papua ke Timika," kata dia.

Akses masuk ke kawasan Kuala Kencana pun diperketat. PT Freeport Indonesia hanya mengizinkan karyawan dan pengunjung yang memiliki kartu identitas memasuki kawasan Kuala Kencana.

"Jumlah karyawan yang bekerja di Kuala Kencana kita kurangi dan bekerja secara selang-seling, yaitu dengan penerapan bekerja dari rumah," jelas Sony.

Hingga Selasa, jumlah kasus positif virus corona di Papua mencapai 247.

Dari jumlah tersebut, 91 kasus berada di Kabupaten Mimika dan 52 diantaranya ada di Distrik Tembagapura yang merupakan wilayah operasional PT Freeport.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com