Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.038 Penderita DBD di NTT Sembuh, 87 Pasien Masih Dirawat di RS

Kompas.com - 06/05/2020, 05:54 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat 5.125 kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari hingga Mei 2020.

Sebanyak 52 warga meninggal akibat DBD.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes NTT Erlina Salmun mengatakan, sebagian besar masyarakat yang terjangkit DBD telah sembuh.

"Para penderita DBD yang telah sembuh sebanyak 5.038 orang. Sedangkan yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di NTT yakni 87 orang," ungkap Erlina saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/5/2020).

Baca juga: Sandal Jepit Tertinggal di TKP Pencurian, Seorang Residivis Ditangkap Polisi

Erlina memerinci, 87 penderita DBD masih dirawat di rumah sakit yang tersebar di sembilan kabupaten dan satu kota.

Pasien DBD yang masih dirawat paling banyak terdapat di Kabupaten Sikka, sekitar 22 penderita.

Lalu, disusul Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) sebanyak 21 penderita, Kabupaten Belu 18 penderita, dan Kota Kupang 11 penderita.

Sementara itu terdapat masing-masing empat penderita di Kabupaten Malaka dan Kabupaten Sumba Barat Daya. 

 

Kabupaten Alor dan Kabupaten Kupang terdapat masing-masing dua penderita. Dan, masing-masing satu penderita di Kabupaten Ende dan Kabupaten Sumba Barat.

Erlina mengatakan, data pasien yang terjangkit DBD sebanyak 5.125 orang itu, dihitung sejak lima bulan terakhir yakni dari Januari hingga 5 Mei 2020.

Baca juga: Seorang ODP Covid-19 di NTT Meninggal, Sempat Dirawat 2 Pekan di Rumah Sakit

Menurut Erlina, terdapat 4.906 kasus DBD yang tercatat pada 17 April. Sehingga, terdapat penambahan 219 kasus dalam dua pekan.

Jumlah penderita DBD yang meninggal pun bertambah satu orang dari dua minggu lalu, menjadi 52 orang. Satu pasien DBD yang meninggal itu berasal dari Kabupaten Belu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com