“Ini semua parlente saja (tipu), ini kerja model apa ini? Masyarakat butuh sentuhan tapi apa yang kita berikan buat mereka. Pak Sekda buka mata, buka hati jangan karena ada kepentingan, makanya pimpinan hadirkan bupati,” pintanya.
“Ini kekesalan saya pimpinan, tidak sewajarnya saya lakukan ini, tapi ini sudah lebih makanya pertemuan begini bubar saja, bubar, bubar sudah. Kenapa takut panggil bupati, kenapa takut bupati tidak kasih proyek? Mari kita buka-bukaan saja,” tantang Sukri.
Baca juga: Pembunuhan Sadis 4 Bersaudara, Para Korban Ditemukan di Hutan
Terkait video viral tersebut, Sukri menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis pekan lalu.
Saat itu dia sangat kesal lantaran sudah tiga kali diundang, Tuasikal tidak pernah menghadiri rapat.
“Masyarakat terus bertanya dan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita berharap bupati segera mengambil kebijakan yang tepat dalam penanganan masalah ini,” ujar Sukri saat dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (5/5/2020).
Dia juga marah lantaran kebijakan penanganan Covid-19 oleh Pemkab Maluku Tengah dinilai sangat lambat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.