Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pegawai Positif Covid-19, Ratusan Karyawan Pusat Grosir di Sleman Jalani Rapid Test

Kompas.com - 05/05/2020, 17:02 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ratusan karyawan salah satu pusat grosir di Kabupaten Sleman harus menjalani rapid test. Hal ini dilakukan setelah ada salah satu pegawai yang diketahui positif Covid-19.

"Dari manajemen ada 10 yang dilakukan rapid test dan ternyata ada lima yang reaktif," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo, Selasa (05/05/2020).

Sri Purnomo menyampaikan dari karyawan yang dibagian pelayanan ada 94 yang dilakukan rapid test. Hasilnya, ada 22 yang reaktif.

Sebelumnya ada lima orang bagian pelayanan yang lebih dulu di rapid test dan hasilnya reaktif

"Ada 22 ditambah lima, jadi ada 27 orang (hasil rapid test reaktif). Jadi ini masih harus dilakukan swab," ungkapnya.

Baca juga: Ayah di Sleman Tega Setubuhi Anak Kandungnya Sejak SMP

Menurutnya, pada Selasa (5/5/2020) dilakukan rapid test kepada sisa karyawan. Total karyawan ada sekitar 200 orang.

"Nanti hasilnya seperti apa. Kalau swab kan butuh beberapa hari, nanti akan tahu positif dan negatifnya," urainya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menyampaikan, hari ini ada sekitar 190 pegawai yang dilakukan rapid test. Namun hasil rapid test masih dalam proses.

Dari hasil rapid test reaktif sebelumnya, ada yang merupakan warga Sleman, Kota Yogyakarta, Bantul dan Gunungkidul.

"Yang Sleman nanti kita akan distribusikan ke rumah sakit, karena kalau hasil rapid test reaktif isolasinya paling bagus di rumah sakit. Nanti ada RSUD Sleman, Rumah Sakit JIH dan RSA UGM, sisanya kita sudah koordinasi dengan kabupaten/kota,"tuturnya.

Joko menjelaskan, awalnya ada satu orang laki-laki usia 45 tahun warga Sleman yang dinyatakan positif Covid-19 dan tercatat sebagai kasus 79 di DIY.

Kemudian, Dinas Kesehatan melakukan tracing terhadap yang bersangkutan. Pasien ini diketahui tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Ketika dinyatakan positif, ditanya pekerjaannya, dia tidak mengaku bekerja di situ. Saat itu, Dia mengakunya tidak bekerja," ungkapnya.

Baca juga: Warga Sleman Buat Masker Transparan Agar Penyandang Bisu Tuli Mudah Komunikasi

Seiring berjalannya waktu, pasien ini mengaku jika bekerja di salah satu pusat grosir di Sleman.

Kemudian, informasi tersebut disampaikan pihak rumah sakit yang merawat ke Dinas Kesehatan Sleman.

"Yang positif itu di admin ya istilahnya, di kantor. Dari situ kita lalu melakukan tracing," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih menambahkan pasien kasus 79 masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Kasus 79 belum dinyatakan sembuh, masih dalam perawatan di salah satu RS berdasarkan laporan RS yang kami terima," ujarnya.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Baca selanjutnya di https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/03/080300423/setelah-rapid-test-tes-pcr-diperlukan-untuk-pastikan-virus-corona.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com