Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyu Langit, Karya Abadi Didi Kempot untuk Gunungkidul

Kompas.com - 05/05/2020, 15:24 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Bagi masyarakat Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Didi Kempot bukan sekadar penyanyi campursari.

Didi Kempot juga mereka pandang sebagai salah satu tokoh yang ikut mempromosikan pariwisata di Gunungkidul sehingga diketahui banyak orang lewat lagu "Banyu Langit".

Dalam lagu itu, penyanyi yang punya nama asli Dionisius Prasetyo menyebutkan obyek wisata Gunung Api Purba di Nglanggeran, Wonosari, Gunungkidul.

Baca juga: Didi Kempot di Mata Keluarga, Pekerja Keras dan Rendah Hati

"Ademe gunung merapi purbo. Melu krungu swaramu ngomongke opo. Ademe gunung merapi purbo. Sing ning langgran Wonosari Jogjakarta (Dinginnya gunung api purba. Ikut dengar suaramu membicarakan apa. Dinginnya gunung api purba yang ada di Nglanggeran Wonosari Yogyakarta)" disebut Didi dalam lagunya.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, setelah lagu 'Banyu Langit' muncul terjadi peningkatan kunjungan ke obyek wisata Nglanggeran.

"(Didi Kempot) menciptakan Banyu Langit itu ikut mempromosikan pariwisata khususnya Gunung Api Purba Nglanggeran, setelah itu ternyata kunjungan ke Nglanggeran luar biasa peningkatannya," kata Bupati Gunungkidul, Badingah, ditemui wartawan di kantornya, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: Para Pelayat Didi Kempot Wajib Gunakan Masker dan Cuci Tangan

Awal mula pembuatan lagu "Banyu Langit", hingga kini masih dikenang Heru Purwanto, teman Didi yang bertugas di Bidang Pemasaran Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran.

Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul,KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul,

Menurut Heru, penyanyi berjuluk The Godfather of Broken Heart takjub saat melihat obyek wisata Gunung Api Purba.

"Beliau mengaku kagum dengan batu-batu yang besar di Nglanggeran, sehingga ingin membuat lagu tentang itu," ucap Heru.

Baca juga: Didi Kempot Sempat Mengeluh Sesak Napas dan Ngos-ngosan karena Jadwal Manggung Padat

Awalnya, Heru ragu Didi bakal benar-benar membuat lagu soal obyek wisata di Nglanggeran.

Seiring perjalanan waktu, lagu itu akhirnya diluncurkan dan diterima masyarakat.

"Karya beliau akan selalu dikenang," ucap Heru.

Baca juga: Kreativitas Didi Kempot dan Pelajaran Filsafat Eksistensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com