Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Pendidikan Riau Usul Kepsek Tinjau Ulang Kelulusan Siswa-siswi SMA yang Beraksi Tak Senonoh

Kompas.com - 05/05/2020, 12:21 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dewan Pendidikan Provinsi Riau angkat bicara terkait aksi sejumlah siswa-siswi SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, merayakan kelulusan dengan cara tidak senonoh dan hura-hura. Foto dan video aksi tak terpuji siswa dan siswi tersebut viral di media sosial. 

Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Riau  Zulkarnaen Noerdin menyampaikan rasa prihatin dan menyayangkan hal itu terjadi di dunia pendidikan Riau.

"Kejadian yang terjadi di saat kita baru sehari memperingati Hari Pendidikan Nasional. Ini tidak hanya mencoreng dunia pendidikan Riau, tetapi juga masyarakat Riau sebagai masyarakat yang berbudaya Melayu," ungkap Zulkarnaen dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: Viral, Foto Aksi Corat-coret dan Hura-hura Siswa-siswi SMA di Riau Rayakan Kelulusan

Selain itu, sambung dia, kejadian ini juga dilakukan di bulan suci Ramadhan dan di tengah menghadapi musibah pandemi Covid-19.

Menurut Zulkarnaen, apa yang dilakukan para pelajar tersebut tidak menggambarkan sikap, perilaku, etika dan moral seorang siswa yang sedang menjalani pendidikan. 

Tindakan oknum siswa tersebut sudah melampaui batas-batas etika dan moral yang diajarkan di sekolah.

Untuk itu, Zulkarnaen meminta peristiwa ini harus menjadi pembelajaran dan instrospeksi bagi semua stakeholder dan shareholder dunia pendidikan. 

"Hakikat pendidikan merupakan proses kehidupan berkelanjutan yang mengupayakan memanusiakan manusia agar memiliki peradaban, yaitu berakhlakul karimah, nilai dan pengetahuan religius, nilai dan pengetahuan budaya," ucapnya.

Baca juga: Siswa-siswi SMA di Riau yang Fotonya Viral Rayakan Kelulusan dengan Aksi Coret-coret Minta Maaf

Sekolah diminta tinjau ulang kelulusan

Sementara itu, dewan pendidikan meminta agar Dinas Pendidikan Riau segera mengambil tindakan yang dipandang perlu untuk menyelesaikan permasalahan terkait aksi siswa-siswi telah mencoreng dunia pendidikan ini.

"Jika perlu kepala sekolah meninjau kembali surat keputusan tentang kelulusan, atau menahan ijazahnya dan tindakan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku terhadap oknum siswa-siswi yang melakukan tindakan tidak senonoh. Itu dengan alasan pertimbangan nilai karakter (budi pekerti) mereka belum memenuhi standar kelulusan," terang Zulkarnaen.

Dia mengatakan, kejadian itu terjadi di SMA Negeri 1 Kunto Darussalam bisa saja lolos dari kontrol pihak sekolah.

Menurutnya, pihak sekolah seharusnya sudah bisa mengantisipasinya dari awal. 

Bahkan, pihak sekolah juga bisa meminta bantuan pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya digantungkan pada sekolah, dinas pendidikan ataupun guru. Tapi, yang juga penting adalah peran dan tanggung jawab orang tua serta lingkungan luar sekolah," kata Zulkarnaen.

Terkait sanksi, Kepala Dinas Pendidikan Riau Kaharuddin berpendapat tidak ada sanksi bagi sejumlah siswa dan siswi tersebut. Alasannya, karena siswa dan siswi sudah dinyatakan lulus.

"Sanksi secara aturan sekolah mungkin tidak ada, karena anak-anak kan sudah dinyatakan lulus," kata Kaharudin saat diwawancarai Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Kepsek tak mau berkomentar

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kunto Darussalam, Rapani tidak mau berkomentar terkait perilaku sejumlah siswanya itu.

Kompas.com sudah berulangkali mencoba menghubungi melalui sambungan telepon tidak menjawab. Begitu juga dengan pesan WhatsApp tidak mau dibalas, meski dia sedang online.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa dan siswi sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, melakukan aksi tak terpuji saat merayakan kelulusan viral di media sosial instagram, Senin (4/3/2020).

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, perayaan kelulusan itu dilakukan oleh sejumlah siswa dan siswi SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Rohul.

Mereka merayakan kelulusan dengan mencoret baju seragam sekolah dan hura-hura.

Tak hanya itu, sebuah foto tangkapan layar yang beredar di media sosial, memperlihatkan seorang siswi melakukan aksi tak senonoh yang dikelilingi sejumlah siswa. Ada juga siswa dan siswi berpelukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com