Bahkan, pihak sekolah juga bisa meminta bantuan pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya digantungkan pada sekolah, dinas pendidikan ataupun guru. Tapi, yang juga penting adalah peran dan tanggung jawab orang tua serta lingkungan luar sekolah," kata Zulkarnaen.
Terkait sanksi, Kepala Dinas Pendidikan Riau Kaharuddin berpendapat tidak ada sanksi bagi sejumlah siswa dan siswi tersebut. Alasannya, karena siswa dan siswi sudah dinyatakan lulus.
"Sanksi secara aturan sekolah mungkin tidak ada, karena anak-anak kan sudah dinyatakan lulus," kata Kaharudin saat diwawancarai Kompas.com, Senin (4/5/2020).
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kunto Darussalam, Rapani tidak mau berkomentar terkait perilaku sejumlah siswanya itu.
Kompas.com sudah berulangkali mencoba menghubungi melalui sambungan telepon tidak menjawab. Begitu juga dengan pesan WhatsApp tidak mau dibalas, meski dia sedang online.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa dan siswi sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, melakukan aksi tak terpuji saat merayakan kelulusan viral di media sosial instagram, Senin (4/3/2020).
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, perayaan kelulusan itu dilakukan oleh sejumlah siswa dan siswi SMA Negeri 1 Kunto Darussalam, Rohul.
Mereka merayakan kelulusan dengan mencoret baju seragam sekolah dan hura-hura.
Tak hanya itu, sebuah foto tangkapan layar yang beredar di media sosial, memperlihatkan seorang siswi melakukan aksi tak senonoh yang dikelilingi sejumlah siswa. Ada juga siswa dan siswi berpelukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.