Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pembatasan Sosial di Kota Tasikmalaya Diterapkan Mulai 6 Mei, Apa Saja?

Kompas.com - 04/05/2020, 20:00 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya sekaligus Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, pihaknya telah menetapkan 7 pembatasan sosial selama berlakunya PSBB mulai 6 sampai 19 Mei 2020.

Budi mengingatkan masyarakatnya bahwa jika tak mematuhi aturan selama PSBB dua pekan nanti akan diberikan sanksi, mulai teguran sampai pencabutan izin usaha.

"Terkait dengan rencana PSBB di Kota Tasikmalaya merupakan tindak lanjut persetujuan pengajuan PSBB Pemprov Jabar oleh Kemenkes. PSBB serentak se-Jabar ini akan dilaksanakan efektif 14 hari dari tanggal 6 sampai 19 Mei 2020. Sebanyak 7 pembatasan sosial kita terapkan," jelas Budi kepada wartawan saat memberikan keterangan di Bale Kota Tasikmalaya, Senin (4/5/2020).

Baca juga: Kota Tasikmalaya Hanya Terapkan PSBB di 3 Kecamatan

Budi menambahkan, 7 pembatasan sosial selama PSBB itu adalah diliburkannya sekolah atau lembaga pendidikan, penghentian aktifitas kerja dengan pengecualian beberapa kategori, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan di fasilitas umum, pembatasan jam operasional pasar tradisional atau pasar rakyat, penghentian transportasi umum kecuali barang pokok dan terakhir penerapan jam malam.

"Ada pengecualian untuk penghentian aktifitas kerja, yakni bagi dinas yang fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat, penegak hukum, kantor dengan kegiatan kementerian terkait, BUMD/BUMN, akta notaris," kata Budi.

Selain, pembatasan sosial dikecualikan untuk pelaku usaha bergerak di bidang kesehatan, makanan minuman, informasi dan teknologi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, pelayanan dasar yang ditetapkan sebagai objek vital nasional. Serta bagi organisasi masyarakat lokal dan internasional yang tergerak bidang kebencanaan, lahan pertanian, pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Ada pun untuk pembatasan jam pasar tradisional, lanjut Budi, pihaknya telah menetapkan jam buka bagi para pedagang baik yang beroperasi pada malam hari ataupun siang hari.

Semua fasilitas umum pun akan ditutup kecuali tempat yang menyediakan pemenuhan kebutuhan pokok seperti supermarket dan minimarket.

"Meski begitu, saya berharap masyarakat nantinya bisa memanfaatkan pembelian barang atau kebutuhan lainnya dengan cara belanja online selama masa PSBB," imbau Budi.

Pihaknya pun tetap akan menghentikan angkutan umum dari zona merah, angkutan perkotaan penumpangnya harus diisi 50 persen dan bagi para ojek online hanya bisa mengantarkan barang dan tak bisa mengangkut penumpang.

Bagi kendaraan yang hendak masuk ke Kota Tasikmalaya dikecualikan bagi kendaraan pribadi asal Tasikmalaya ke Tasikmalaya dan wajib diisi maksimal 4 orang saja.

"Mobil pribadi pun maksimal hanya 4 orang, angkutan umum 50 persen, motor pribadi gak boleh berboncengan dan ojol hanya untuk angkutan barang. Intinya bagaimana mengurangi orang masuk ke Tasikmalaya," ujar dia.

Sampai sekarang, penyebaran covid-19 di Kota Tasikmalaya tak mengalami kenaikan dan grafiknya stagnan selama dua pekan terakhir.

Baca juga: Wali Kota Tasik Jelaskan Pentingnya Keterbukaan Informasi Data Covid-19

Budi berharap, dengan PSBB dua pekan ke depan, kurva penyebaran Covid-19 akan turun dan tak ada lagi penambahan karena tidak adanya pemudik dari zona merah ke Kota Tasikmalaya.

"Sekarang yang positif di Kota Tasikmalaya hasil swab 17 orang, 11 di antaranya telah sembuh dan meninggal 3 orang. Selama dua pekan terakhir sudah tidak ada peningkatan karena efektifnya pembatasan pemudik oleh tim gabungan di pos penjagaan perbatasan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com